Sukses

Ini Sosok Seniman Legendaris yang Jadi Sobat Bung Karno

Selain sebagai politikus, Bung Karno juga dikenal sebagai sosok yang menyukai seni rupa.

Liputan6.com, Jakarta Catatan-catatan sejarah kerap menunjukkan Soekarno atau Bung Karno sebagai seorang negarawan. Itu karena, peran Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia memang sangat besar. Dia juga, merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia.

Selain menonjol pada aktivitas politik, ternyata Bung Karno juga pecinta seni rupa. Salah satu buktinya diperlihatkan 135 foto yang dipajang dalam pameran bertajuk "Sukarno, Pemuda, dan Seni" di Jogja Gallery 27-30 September 2017 lalu. Sebuah pameran yang diselenggarakan Kinara Vidya serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Foto-foto yang diperoleh dari koleksi pribadi kerabat, keluarga, seniman, serta Sekretariat Negara itu menceritakan cara Bung Karno memaknai koleksi lukisannya.

Sebagian foto juga bercerita aktivitas Sukarno ketika berkunjung ke luar negeri. Tampak, Sukarno berfoto bersama Kepala National Gallery USA, David Findley pada 1956. Ada juga foto yang menunjukkan kunjungan Bung Karno ke museum seni rupa di luar negeri pada 1950.

Selain itu, salah satu bagian pameran juga menggambarkan kedekatan Bung Karno dengan para perupa. Tercatat, sekitar 50 perupa di zamannya menjadi teman akrab sekaligus rekan berkesenian Sang Proklamator. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Edhi Sunarso dan Patung Selamat Datang

Edhi Sunarso dikenal sebagai salah satu perupa yang akrab dengan Bung Karno. Buktinya, dapat dilihat dari beberapa karya Edhi yang menghiasai Ibu Kota Jakarta hingga sekarang.

Pria kelahiran Salatiga, 2 Juli 1932 dipercaya oleh Bung Karno untuk membuat beberapa monumen bersejarah. Sebut saja, Monumen Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Patung Dirgantara Pancoran serta Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng.

Monumen Selamat Datang sendiri, dirancang dosen Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta itu sejak 1959. Waktu itu, Edhi yang masih berusia 27 tahun itu diminta untuk membuat patung besar berbahan perunggu. Tujuannya untuk menyambut tamu-tamu negara yang akan berkompetisi di pagelaran Asian Games 1962.

Dalam pameran bertajuk "Sukarno, Pemuda, dan Seni", kedekatan itu tampak di satu pojok khusus yang memajang foto-foto Bung Karno bersama Edhi Soenarso.

3 dari 3 halaman

Affandi dan Hutang Lukisan Bung Karno

Seniman kelahiran Cirebon, 1907 ini telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis. Karya-karyanya pun mampu memukau pecinta seni rupa dari Asia, Eropa hingga Amerika.

Sebagai seniman, Affandi juga berjasa dalam upaya merebut kemerdekaan Indonesia. Dia bertugas untuk membuat poster "Boeng, Ajo Boeng” yang menggambarkan keberhasilan seseorang melepaskan diri dari rantai. Ide gambar poster itu, berasal dari kepala Bung Karno.

Kedekatan Bung Karno dengan Affandi pun tidak terbantahkan. Bahkan, Soekarno pernah membeli lukisan Sang Maestro dengan cara berutang.

Diceritakan, Affandi pernah menagih pembayaran lukisan itu ketika dia butuh uang untuk membawa istrinya berobat. Sayangnya, Sukarno tidak memiliki sejumlah uang yang diminta Affandi.

Bung Karno pun menawari Affandi dokter istana untuk mengobati istrinya, membawakan makanan, serta memberi pelukis itu sebuah pulpen yang bertuliskan "Presiden Pertama RI".

"Dua tawaran Soekarno diterima Affandi, tetapi pulpen ditolak. Menurut saya, alasannya masuk akal karena jika pulpen itu dijual ke orang lain, ada kemungkinan Affandi dikira mencuri pulpen itu," kata Mikke Susanto, Kurator Pameran "Sukarno, Pemuda, dan Seni" kepada Liputan6.com.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.