Sukses

India Gelar Kontes Kecantikan Pertama Bagi Wanita Transgender

India mengambil langkah baru untuk dapat mengubah nasib dan stigma kaum transpuan di India lewat kontes Miss Transqueen India 2017.

Liputan6.com, India - Pagelaran Miss Transqueen India 2017 memang akan berlangsung Delhi pada 27 Agustus 2017 di Delhi, India. Kontes kecantikan tersebut dibuat sebagai dukungan terhadap wanita transgender (transpuan) di India. Nantinya, sebanyak 16 transpuan dari seluruh India akan bersaing memperebutkan mahkota Miss Transqueen 2017.

India memang mengambil langkah baru untuk dapat mengubah nasib para transgender di sana. Selama ini, transgender di India banyak yang menerima diskriminasi dan akhirnya menderita karena kemiskinan dan kurangnya pendidikan.

Pemenang Miss Transqueen India 2017 nantinya akan mewakili negara tersebut di Miss International Transqueen yang akan berlangsung tahun depan di Thailand.

"Para transgender sering mengalami stigmatisasi diri (menandakan diri sebagai seseorang yang buruk), atau kurang percaya diri untuk mengejar karir yang mereka pilih. Mereka sering dibuat untuk berpikir bahwa transgender tidak cukup baik untuk semuanya selain mengemis dan beberapa pekerjaan kasar. Kami ingin mengubah hal tersebut. Kontes kecantikan dan seluruh prosesnya akan menawarkan harapan dan merupakan simbol perubahan. Kami ingin para transgender mendapatkan karya yang sama, mainstream di dunia mode, film dan TV," kata Reena Rai, pendiri dari Sunhai Dreamcather, perusahaan yang mengorganisir kontes tersebut, seperti dikutip dari NewsNation.

Para peserta terpilih berhasil menyisikan 1.500 transpuan lainnya. Mereka telah menjalani pelatihan ketat oleh beberapa ahli yang merupakan bagian dari beberapa kontes kecantikan. Pemenang akan dinobatkan oleh Miss Transsexual Australia International 2017, Laetica Phylliscia Raveena

Berkaitan dengan perlunya wadah bagi komunitas transgender di India, pendidik serta pakar kecantikan atau perawatan, Avleen Khokhar mengatakan bahwa kesempatan tersebut dapat memberdayakan gender ketiga (transgender).

"Komunitas transgender di India tidak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan karena diskriminasi yang terus-menerus. Wadah seperti ini diperlukan untuk memberi kesempatan pada transgender untuk merangkul dan memberdayakan diri mereka sendiri," kata Avleen Khokhar, dikutip dari OneIndia. 

Penulis:

Meidiana Triani

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.