Bencana Alam Sebabkan Es Krim Vanila Langka, Kok Bisa?

Liputan6.com, Jakarta - Es krim adalah salah satu makanan favorit, termasuk di Inggris. Beberapa varian lebih digemari dibanding rasa lainnya, sebut saja rasa vanila.

Belakangan, tersiar kabar kalau es krim vanila mulai berkurang terutama di Inggris. Kekurangan varian es krim vanila ini disebabkan panen buruk awal tahun di Madagaskar sehingga harga vanili melonjak hingga 500 persen.

Badai besar memorakporandakan negara tersebut, tempat di mana 80 persen vanili dunia diproduksi. Badai itu menghancurkan sebagian besar perkebunan vanili, yang mengurangi tingkat produksi hingga 30 persen.

Menurut Phillippe Chalmin, seorang profesor ekonomi sejarah, bencana alam bukan satu-satunya yang seharusnya disalahkan. Pengelolaan dan pendekatan yang tidak teroganisir dengan baik di pasaran mungkinjuga menjadi salah satu sebab yang membuat jumlah produksi vanili menurun.

Vanili terkenal karena menjadi salah satu rempah-rempah dengan harga yang makin melambung selama dekade terakhir. Dengan inflasi baru-baru ini, vanili dianggap barang mewah karena harganya telah meningkat dari US$ 175 atau sekitar Rp 2,3 juta menjadi US$ 700 atau sekitar Rp 9,4 juta per kilonya.

Vanila telah menjadi rasa es krim yang paling populer di Inggris selama beberapa dekade. Menurut Aliansi Es Krim, kekurangan vanili akan membuat kita memperoleh alternatif rasa baru yang ditawarkan oleh banyak toko gelato dan toko es krim. Mungkin kemangi atau minyak zaitun. Siapa tahu? (nd)

Nuraida S Mizanto

STMM MMTC Yogyakarta

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6