Sukses

Nyaris Dipotong untuk Dimakan, 149 Anjing Bahagia Diselamatkan

Human Society International (HSI) berhasil menyelamatkan 149 anjing dari sebuah peternakan anjing untuk dimakan.

Liputan6.com, Jakarta - Human Society International (HSI) kembali menorehkan prestasi. Mereka berhasil menutup peternakan yang mengumpulkan anjing untuk kemudian dibunuh dan dimakan.

Dalam video penyelamatan yang tersebar di media sosial, disebutkan bahwa HSI telah menyelamatkan 149 ekor anjing dari pembantaian. Anjing-anjing itu rencananya akan dikonsumsi untuk acara musim panas Bok Nal.

Bok Nal adalah tradisi memakan anjing di Korea Selatan. Lebih dari 1 juta anjing terbunuh dan dimakan sebagai sup setiap tahunnya.

Pada 8 Agustus 2017, HSI mengumumkan bahwa Leila adalah anjing terakhir yang diselamatkan dari peternakan tersebut. Nasib anjing malang itu berubah setelah petani peternakan meminta HSI untuk membantu menutup peternakannya di pedesaan Yesan.

Kini, mereka tidak perlu takut akan dijual ke pasar daging anjing, disembelih pada hari Bok Nal, atau berakhir di restoran. Anjing-anjing ini nantinya akan ke tempat penampungan di Amerika Serikat.

Peternakan di video tersebut merupakan peternakan ke-9 yang berhasil ditutup oleh HSI sejak 2014. HSI bekerja sama dengan petani peternakan anjing yang ingin keluar dari perdagangan tersebut.

Nantinya, petani ini akan dibantu HSI dalam rencana bisnis mereka yang lebih manusiawi. Sementara anjing-anjing mereka akan diterbangkan ke Amerika Serikat agar mendapatkan kehidupan baru. Namun, 15 ekor anak anjing yang belum boleh terbang, akan tinggal bersama induk mereka sampai bisa melakukan perjalanan ke Amerika.

 

Penulis:

Meidiana Triani

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.