Sukses

Ekstrem, Pantai Timang Jadi Lokasi Syuting Running Man

Tahun 2017 ini, para pemain dan kru program Running Man akan mengunjungi Pantai Timang, Jogjakarta.

Liputan6.com, Jogjakarta - Running Man, menjadi salah satu variety show terkenal di Korea Selatan kembali memilih Indonesia sebagai lokasi syuting. Tahun 2014, para pemain dan kru program tersebut menyambangi Taman Safari yang berada di Bogor, Jawa Barat.

Nah, tahun 2017 ini mereka akan mengunjungi salah satu kota di Indonesia, tepatnya di Pantai Timang, Jogjakarta. Agenda mereka kali ini adalah untuk menyelesaikan misi hukuman yang harus diselesaikan oleh Lee Kwang Soo dan Jeon Soo Min.

Kira-kira kenapa tempat wisata unggulan di Jogjakarta ini yang dipilih, ya? Supaya kamu nggak penasaran, berikut ulasan fakta tentang Pantai Timang.

1. Punya Pemandangan Indah

Pantai Timang memiliki panorama alam sekitar yang indah. Destinasi satu ini berlokasi di Jalan Pantai Selatan Jawa, Tepus, Gunungkidul, Jogjakarta. Kamu akan jumpai hamparan pasir putih dan tumbuhan pandan di sepanjang pesisir pantai.

Lautan biru beserta deburan ombak deras yang pecah di antara karang juga menambah keindahan lukisan alam tersebut. Bukit karang raksasa yang ditumbuhi oleh pepohonan asri juga semakin memberikan kesan alami yang menenangkan.

2. Tempat Wisata Anti mainstream

Sudah jadi rahasia umum kalau pantai Timang adalah salah satu destinasi wisata anti mainstream yang bisa kamu temukan selama berada di Jogjakarta. Kalau berlibur ke Kota Pelajar, traveler lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk berwisata budaya, wisata belanja, atau wisata kuliner. Nah, kalau di pantai Timang ini kamu bisa berwisata alam sekaligus merasakan keseruan wisata ekstrem yang menantang adrenalin.

3. Wahana Ekstrem yang Dibuat Secara Tradisional

Ada satu wahana ekstrem yang kini jadi ikon dan alasan mengapa pantai Timang ramai didatangi traveler. Wahana berupa gontole tradisional atau kereta gantung yang terbuat dari kayu dan bambu ini akan membawamu menyebrang menuju pulau Timang, pulau berupa bongkahan batu karang raksasa dengan tebing yang curam.

Sensasi menegangkan akan kamu rasakan ketika menaiki kereta ini. Sebab, kamu akan meluncur melewati ombak besar. Selain itu, wahana tersebut pun hanya dioperasikan oleh tenaga manusia. Kamu harus siapkan mental yang besar sebelum menaikinya deh.

Pilihan lain kalau kamu tak ingin naik gontole, bisa berjalan kaki menggunakan jembatan tradisional yang terbuat dari bambu dan tali plastik. Kalau yang satu ini rasanya cukup membuat kaki lemas dan gemetar deh.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini. *

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.