Sukses

WikiLeaks Ungkap Percakapan Rahasia Raja Arab Saudi dan Amerika

Pembicaraan tersebut terjadi antara Raja Arab Saudi sebelumnya, Raja Abdullah dengan pihak Gedung Putih, Amerika Serikat

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang membedakan antara kuda dengan seorang narapidana Guantanamo? Jika Anda bertanya kepada Raja Arab Saudi, maka keduanya tidak memiliki banyak perbedaan.

WikiLeaks pernah membocorkan percapakan rahasia yang terjadi pada tahun 2009 antara Raja Arab Saudi sebelumnya, Raja Abdullah, dengan Gedung Putih. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru bagi WikiLeaks yang merupakan media massa internasional yang kerap mengungkapkan dokumen-dokumen rahasia negara dan perusahaan pada publik.

Pertemuan terjadi antara pejabat kontra-terorisme Amerika Serikat dengan Raja Abdullah dan mengangkat topik nuklir Iran. Raja Abdullah sempat mengutarakan keprihatinannya terhadap Iran.

"Semoga Allah mencegah kita dari kejatuhan korban kejahatan mereka," demikian ungkap WikiLeaks.

Tak hanya itu, melansir dari Newsfeed.Time, Kamis (02/03/2017), Raja Abdullah juga menawarkan saran instruktif pada Washington terkait pelacakan tersangka teror. Sasarannya? Tahanan yang dibebaskan dari penjara Guantanamo.

"Aku baru saja memikirkan sesuatu. Bagaimana kalau kalian menanamkan chip elektronik pada tahanan yang berisi informasi mereka dan memungkinkan gerakan mereka dilacak dengan Bluetooth?"

Hal ini dikarenakan, di Arab Saudi hal yang biasa dilakukan pada kuda dan burung elang peliharaan keluarga kerajaan. Tujuannya agar mereka bisa memantau hewan-hewan peliharaan mereka tersebut.

Bagaimanapun, WikiLeaks mengungkapkan kalau Gedung Putih hanya menanggapi usulan Raja Abdullah tersebut dengan kelakar: kuda tidak memiliki pengacara yang baik. Dan usulan tersebut akan menghadapi rintangan hukum di Amerika Serikat.

Terlepas dari pembicaraan yang berujung ke humor tersebut, usulan Raja Abdullah bukanlah sesuatu yang mengherankan. Kerajaan Arab Saudi mungkin terobsesi dengan burung elang dan kuda seperti mereka terobsesi dengan ancaman teroris di kawasan Timur Tengah.

Terlebih, pacuan kuda di negara-negara Teluk adalah industri yang menguntungkan dan sangat populer di kalangan syekh maupun pangeran.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini