Sukses

Malang, Harimau Siberia Diikat Demi Pengunjung yang Mau Selfie

Seekor harimau Siberia tampak dalam kondisi murung karena tubuhnya diikat agar pengunjung sirkus bisa berselfie bersama.

Liputan6.com, Tiongkok - Hingga kini kekerasan terhadap hewan memang masih kerap terjadi di berbagai negara. Biasanya aksi para pelaku dilakukan demi keuntungan sendiri, diantaranya membunuh hewan untuk makanan atau demi mendapatkan bulunya.

Hal tersebut pun baru-baru ini terjadi di sebuah sirkus di provinsi Hunan, Tiongkok. Demi mendapatkan pundi-pundi uang, para pekerja sirkus sengaja mengikat seekor harimau yang terancam punah untuk bisa berpose ketika para pengunjung ingin selfie bersama.

Dilansir Metro, Jumat (13/1/2017), dalam sebuah video singkat yang beredar di media sosial, puluhan orang terlihat mengantri demi bisa berfoto dengan harimau Siberia tersebut.

Harimau malang itu tampak tak bisa menggerakkan tubuh dan kepalanya karena sudah diikat pada sebuah meja untuk mempermudah para pengunjung berselfie bersama binatang buas tersebut. Sementara orang-orang bahagia bisa memegang dan duduk di tubuh harimau, binatang itu malah terlihat murung.

dok: metro.co.uk

Elisa Allen, direktur PETA UK mengatakan jika yang dilakukan petugas sirkus itu sangat norak. "Tidak ada harimau yang dijual secara bebas untuk penangkaran, harus dikurung, didominasi, terikat, dicambuk dan digunakan sebagai objek untuk foto norak."

"Harimau ini terikat dan diikat begitu erat, bahkan ia tidak bisa mengangkat kepalanya. Sementara itu beruang sangkar mondar-mandir di bagian belakang. Itu menunjukkan kerusakan psikologis yang sering terlihat pada hewan yang digunakan dalam sirkus," lanjut Allen.

Kamu tentunya sering melihat kondisi hewan buas serupa kan di berbagai tempat wisata. Nah, bagaimana menurut kamu?

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini