Sukses

Dikekang, Anak Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Orang Tuanya

Namun, Pan merasa orang tuanya tak pernah puas mengekangnya.

Liputan6.com, Jakarta Kisah Jennifer Pan, wanita berusia 28 tahun dari Vietnam, menarik minat wartawan Kanada, Jeremy Girmaldy, untuk membuat biografi. Kisah nyata tentang Pan dikemas dalam buku dengan judul A Daughter's Deadly Deception.

Pan diceritakan sebagai wanita yang berprestasi, tapi pada akhirnya depresi dan membunuh kedua orang tuanya. Kepada polisi, Jennifer mengaku motif membunuh orangtuanya lantaran keduanya terlalu ketat dalam mendidik.

Pan selalu menjadi murid teladan sejak kecil. Ia bisa mendapatkan nilai A dan mempertahankan rekor hingga kelas delapan. Namun Pan mulai menurun ketika di SMA. Ia mendapatkan nilai B karena sering mendapat tekanan dari ayahnya.

"Untuk itu aku sering memalsukan kartu laporan nilaiku ketika ayahku ingin melihatnya," ujar Pan.

Tak hanya itu, ayahnya juga menuntut agar Pan kuliah di jurusan farmasi di Universitas Toronto. Pan akhirnya berbohong tentang itu. Alih-alih pergi ke sekolah, ia malah pergi ke perpustakaan umum untuk menyalin catatan dari buku-buku farmasi agar ceritanya lebih meyakinkan.

"Setelah itu aku memalsukan dokumen dan mengatakan kepada kedua orang tuaku bahwa aku bekerja di rumah sakit," ujarnya.

Hingga saat itu, tujuan hidup Pan hanya satu, yakni memenuhi impian orang tuanya. Padahal, Pan sudah terlilit kebohongan demi kebohongan demi membuat orangtuanya puas.

Jennifer Pan

Namun Pan merasa orang tuanya tak pernah puas mengekangnya. Puncaknya, ketika Pan dilarang berpacaran dengan kekasihnya, Daniel. "Ibuku ingin aku menikah dengan laki-laki pilihan dia," ujarnya.

Pada bagian ini, Pan juga menurut. Untuk tahun pertama, Pan berhasil menjalani hidup tanpa Daniel. Namun enam bulan setelahnya, Pan didagnosis depresi dan melakukan percobaan bunuh diri.

Entah mendapat ide dari mana, Pan bersama Daniel kemudian memutuskan untuk membunuh orang tuanya. Keduanya menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi orang tua Pan.

Alhasil, Bich Ha Pan, yang merupakan ibu Pan, tewas ditembak di kepala oleh pembunuh bayaran. Sementara ayah Pan ditembak di bahu dan infeksi hingga akhirnya meninggal dunia.

Dua minggu setelah kematian orang tuanya, Pan kemudian mengakui kesalahannya. Ia dijatuhi pidana 25 tahun penjara tanpa jaminan pembebasan bersyarat.

Jeremy Grimaldy lalu menulis orang-orang Asia cenderung menerapkan pola didik mengekang terhadap anak. Padahal, pola didik semacam itu hanya akan membuat anak depresi alih-alih bunuh diri.  "Atau menjadi jauh lebih buruk ketika anak-anak memutuskan untuk berbalik dan melawan orangtuanya sendiri," tulisnya.  

 

(War)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini