Sukses

Kisah Sepasang Vampir yang Ada di Dunia Nyata

Cerita Vampir yang meminum darah manusia tidak hanya ada di cerita film-film saja.

Liputan6.com, Jakarta Cerita Vampir yang meminum darah manusia tidak hanya ada di cerita film-film saja. Dan biasanya korban dari vampir tersebut akan menolak bila darahnya ingin diminum oleh sang vampir, namun berbeda dengan seorang wanita pemilik toko bunga asal Shreveport, Lousiana, Amerika Serikat ini.

Perempuan yang bernama Blut Klatzchen  ini rela darahnya diminum kekasihnya. Sang pacar Michael Vachmiel mengaku dirinya sebagai raja vampir yang membutuhkan darah segar dari manusia untuk tetap hidup.

Blut menyebut dirinya sebagai Black Swan (angsa hitam). Istilah ini berarti seseorang yang menawarkan darah sendiri untuk diminum oleh orang lain. Blut telah menjadi Black Swan selama 13 tahun.

Ia melakukan perjalanan keliling dunia untuk memenuhi mereka yang haus darah manusia untuk bertahan hidup. Blut mengaku sudah tertarik dunia vampir sejak dirinya masih kecil.

“Saya selalu terpesona dengan budaya vampir sejak masih kecil. Ketertarikan ini berawal dari temuan buku-buku milik kakak saya” Ujar Blut yang dilansir dari Mirror.uk.

Kisah Sepasang Vampir yang Ada di Dunia Nyata

Blut dan Michael bertemu pada pesta vampir di Houston, Texas beberapa tahun yang lalu dan langsung merasa cocok. Tidak seperti di film-film, dimana vampir menggigit leher korbannya untuk meminum darahnya, pasangan Blut dan Michael melakukan ritual meminum darah tersebut dengan bersih dan aman. Vachmiel mengklaim darah Blut memberinya energi untuk terus hidup.

Blut menjelaskan bahwa Vachmiel hanya perlu menyayatkan sedikit luka saja sebelum menghisap darahnya “aku mempunyai alat khusus untuk menyedot darah. Dia sebelumnya membersihkan kulit saya dengan cairan alkohol, lalu kemudian dia berkumur dengan cairan antiseptik pencuci mulut sebelum meminum darah.

Jadi ini sangat steril” ungkap Blut. Vachmiel biasanya hanya meminum darah Blut yang diambil dari bagiang punggung saja “biasanya ia hanya perlu sedikit menyayat punggung saya sepanjang 1 inci, ketika darahnya sudah mulai merembes ke luar, dia tinggal menangkupkan suction cup diatasnya”.

Blut sendiri ini menjadi kepuasaan spiritual bagi dirinya sebagai ungkapan perasaan “ini merupakan kepuasaan spiritual bagi saya memberikan energi kepada seseorang sebagai pernyatan perasaan, Vachmiel tidak akan meminum banyak darah karena itu dapat membuatnya sakit” Ujar Blut.

Penulis:

Cintia Dwi Apriliyani

Universitas Brawijaya

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.