Sukses

Pasangan Habiskan Rp 500 Juta Demi Pemakaman Mewah Putrinya

Pasangan ini telah menghabiskan total Rp 500-an juta untuk pemakaman dua putri mereka

Liputan6.com, Jakarta Jodi McAtamney dan suaminya, Matt, dari Chessington, Inggris, tak kuasa menahan perih saat anak pertama mereka meninggal, disusul dengan putri kedua mereka. Anak pertama mereka, Serenity, meninggal saat dilahirkan, sedangkan anak kedua mereka, Trinity, meninggal tak lama setelah dilahirkan karena cacat jantung.

Jodie (25) menceritakan kalau ia bertemu Matt (33) saat ia baru berusia 16 tahun. Mereka menjalani masa pacaran hingga Jodie cukup umur, kemudian melangsungkan pernikahan pada tahun 2013. Tiga bulan kemudian, Jodie hamil.

Jodie mengaku selama kehamilan anak pertamanya, ia tak pernah merasakan keluhan berarti. Mereka malahan menjaga bayi tersebut dengan baik. Namun suatu pagi, saat kehamilan Jodie menginjak 38 minggu, perempuan itu kaget menyadari bayi yang ia kandung tak bergerak.

Sang suami pun mengantarnya ke rumah sakit dan segera di-USG. Segala cara dilakukan, namun anak pertama pasangan tersebut lahir dalam keadaan tak bernyawa.

The Sun 

"Kami berduka seperti orang tua lainnya. Aku merasa kehilangan dan nyaris tak bisa bangun dari tempat tidur," tutur Jodie seperti dilansir dari The Sun, Rabu (07/09/2016).

Saking terlukanya, suami-istri ini memutuskan untuk merancang pemakaman yang fantastis bagi anak mereka yang tak sempat melihat dunia luar. Jodie tak peduli terhadap uang yang akan mereka keluarkan. Terpenting, anaknya mendapat upacara terbaik.

Suami-istri pun memesan kereta kuda untuk menarik peti mati putri mereka, sebidang tanah khusus di pemakaman, serta peti mati buatan tangan terbaik. Tak hanya itu, mereka juga menyewa rumah duka terbaik dan mengundang lebih dari 30 orang untuk memeriahkan pemakaman tersebut. Setidaknya, 260 juta rupiah mereka gelontorkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kehilangan Anak Kedua

Tak ingin berduka terlalu lama, pasangan ini mencoba peruntungan mereka lagi. Jodie kembali hamil pada tahun 2014. Karena takut mengalami hal yang sama dengan kehamilan pertama, mereka lebih rajin mengecek kandungan dari sebelumnya.

Walau demikian, Tuhan berkehendak lain. Pada usia kehamilan 20 minggu, dokter mendapati ada yang salah dengan bayi mereka. Menurut dokter, bayi pasangan in memiliki kelainan jantung dan mungkin tak akan bertahan lama.

Hati kedua orang ini kembali remuk. Walau demikian, mereka tetap mencoba melanjutkan kehamilan dengan harapan keajaiban akan terjadi. Proses melahirkan berjalan lancar, namun putri mereka tetap harus dipantau perkembangannya.

Satu bulan setelah dilahirkan, anak kedua Jodie dioperasi untuk mengganti arteri jantung yang ia hilang. Tragis, operasi itu tidak sukses. Anak mereka mengalami pendarahan paru-paru dan kehilangan nyawa.

"Aku menangis dan menangis. Tidak semua ibu merasakan sakitnya kehilangan dua anak mereka."

Sama seperti kakaknya, Trinity pun dimakamkan dengan kemewahan. Kuda hitam dan kereta, batu nisan terbaik, karangan bunga, balon perpisahan, dan sebidang tanah terbaik bagi putri tersayang mereka.

"Orang-orang mungkin berpikir kami gila karena menghabiskan sekian banyak uang untuk pemakaman anak-anak kami. Tapi sebagai orang tua, Anda pasti akan melakukan yang terbaik di saat-saat terakhir mereka."

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini