Sukses

Penyakit Langka, Bayi Kembar Ini Miliki Dua Otak di Satu Kepala

Bayi kembar lahir dengan kondisi langka membuat geger masyarakat. Bayi tersebut kembar dengan dua otak di satu tubuh yang sama

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bayi di India lahir dengan kondisi langka, membuat kaget dokter yang membantu persalinan ibunya. Menurut dokter Jagadhis Parsa, bayi tersebut memiliki dua otak berbeda yang berdesakan di dalam kepalanya.

Yang tak disangka, bayi tersebut sesungguhnya kembar. Setelah dilakukan serangkaian tes, barulah diketahui kalau para dokter berhadapan dengan dua orang. Kelainan ini membuat kasus kembar Tamish dan Rajiv Mukeherjee menjadi kasus langka yang jarang terjadi. Parsa menyebut kelainan tersebut sebagai disrosopus.

Disrosopus merupakan kondisi langka di mana anak kembar berbagi tubuh yang sama tapi memiliki wajah dan otak yang terpisah. Dalam kasus Tamish dan Rajiv, si kembar ini berbagi wajah dan tubuh yang sama, dengan dua otak yang mengendalikan satu sisi tubuh.

- 

Melansir dari Worldnewsdailyreport, Minggu (03/07/2016), setelah melakukan pemeriksaan medis si kembar selama 24 jam, tim dokter mendapati bahwa bocah tersebut secara mengejutkan dalam kondisi sehat. Mengingat kondisinya, hal tersebut amat jarang terjadi. Didapati bahwa jantung mengalihrkan darah dengan lancar menuju kedua otak si kembar.

Meski demikian, ukuran kepala bayi tersebut kelak menimbulkan masalah baginya. Berat kepala yang demikian besar, cukup untuk mematahkan tulang belakang leher anak itu jika tidak hati-hati. Selain dari masalah itu, organ-organ internal si kembar berfungsi secara normal, meninggalkan harapan bahwa bayi kembar tersebut dapat berumur panjang.

Entah bagaimana nasib si kembar di masa depan, namun tampak jelas bahwa keduanya memiliki koordinasi luar biasa dalam mengontrol tubuh mereka. Tamish mengontrol mata, lengan, dan kaki kiri mereka. Sementara Rajiv mengontrol sisi yang sebelah kanan.

Bahkan, yang membuat dokter bersemangat meneliti mereka, si kembar telah menunjukkan keajaiban tersendiri. Saat salah satu sisi tertidur, sisi lain bisa tetap terjaga. Hal ini membuat tubuh si kembar sebagian tertidur, sedang sebagian yang lain tetap aktif.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini