Sukses

Tetris, Warisan Uni Soviet untuk Game Dunia

Tetris, permainan susun balok ini ternyata memilki sejarah yang panjang. Bagaimana sengketa hak cipta yang terjadi dengan permainan ini?

Liputan6.com, Rusia - Tetris, permainan satu ini lekat dengan generasi 90-an. Mereka yang tumbuh remaja pada masa itu sangat familier dengan Tetris. Permainan menyusun balok aneka bentuk itu sering kali jadi hiburan di waktu luang. Siapa sangka permainan sederhana itu ternyata warisan negara adidaya Uni Soviet.

Negara adidaya yang tertutup ini mendesain permainan susun kotak ini 30 tahun lalu. Setelahnya permainan video Tetris menyebar menjadi sebuah fenomena budaya nyata ke seluruh dunia.

Dari laman Russia Beyond disebutkan, perancang permainan Alexey Pajitnov merakit purwarupa Tetris pertama pada 6 Juni 1984. Ia kemudian menyempurnakan permainan barunya tersebut selama beberapa bulan. Pada musim panas 1985, versi berwarna permainan ini yang telah diperbarui dan cocok dengan komputer IBM mulai disebarkan di kalangan teman-teman dan kolega Pajitnov di Pusat Komputer Dorodnicyn Akademi Sains Soviet di Moskow.

Ekspor komputer dan perangkat lunak Uni Soviet secara resmi dikontrol oleh perusahaan negara Electronorgtekhnika (juga dikenal sebagai Elorg). Hal ini yang membuat Tetris memasuki sengketa hak cipta yang rumit.

Bersama Monopoli dan Angry Bird, Tetris telah diadaptasi menjadi film layar lebar

Beberapa perusahaan asing di luar Uni Soviet meluncurkan permainan ini dalam versi yang tak berlisensi dan menjual hak cipta atas sesuatu yang bukan milik mereka. Hingga akhirnya beberapa tahun kemudian, Atari, sebuah perusahaan asing, mendapatkan hak cipta atas versi arkade permainan ini, sementara Nintendo mendapatkan versi home console.

Simak sejarah panjang permainan Tetris dengan meng-klik tautan berikut ini.

Artikel Rekomendasi

Tanda-tanda Kehidupan Seks yang Sehat Menurut Seksolog

Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Lakukan Puasa Seks

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.