Sukses

Rayakan Kelahiran Putra Mahkota Baru, Bhutan Tanam 108.000 Pohon

Untuk merayakan kelahiran putra mahkota baru, Bhutan menanam 108.000 pohon dan membuka taman kebahagiaan

Citizen6, Thimpu - Sebagai negara yang tidak terlalu besar, Bhutan memiliki kedekatan dengan alam mereka. Sejak lama, Bhutan dikenal sebagai negara paling ramah lingkungan dan bebas karbon. Hal ini pula yang membuat penduduk Bhutan sebagai orang-orang paling bahagia di di dunia.

Tahun lalu, Bhutan memecahkan rekor dunia dengan menanam hampir 50.000 pohon dalam waktu satu jam. Nah, untuk merayakan kelahiran putra mahkota baru, Bhutan memecahkan rekor tersebut dua kali lipat.

Sebanyak 108.000 pohon ditanam di sebuah bukit kecil tak jauh dari istana raja. Sejumlah 82.000 pohon ditanam oleh tiap penduduk, sedang sisanya ditanam oleh para relawan dari seluruh negeri. Semua itu dilakukan untuk menyambut kelahiran putra pertama Yang Mulia Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dan Ratu Jetsun Pema.

Treehugger 

"Dalam ajaran Buddha, pohon adalah penyedia dan pemelihara semua bentuk kehidupan. Pohon juga melambangkan umur panjang, kesehatan, kecantikan, dan bahkan kasih sayang," ujar Tenzin Lekphell, koordinator kegiatan tersebut seperti dikutip dari Treehugger, Kamis (17/03/2016).

Jumlah 108.000 pohon dipilih karena angka 108 adalah angka suci dalam agama Buddha. Konstitusi Bhutan memang menetapkan kalau setidaknya 60 persen dari lahan di Bhutan mesti ditanami tanaman.

Treehugger 

Penanaman pohon sebagai perayaan kelahiran pangeran baru tersebut juga dimanfaatkan oleh Departemen Pariwisata untuk meresmukan "Happiness Garden" alias Taman Kebahagiaan di ibukota Thimpu.

Seluas 48.400 hektar lahan akan dijadikan taman di mana wisatawan dapat menanam "pohon kebahagiaan" dengan tujuan memiliki pohon yang mewakili masing-masing negara di planet ini.

"Dengan taman ini, kami berharap dapat menggaet wisatawan asing lebih banyak," kata Damchoe Rinzin, juru bicara untuk Dewan Pariwisata Bhutan.

Treehugger 

Penduduk dunia patut belajar banyak dari Bhutan. Bagaimana mereka bisa tetap hidup tanpa merusak alam, tetap hidup dan berdampingan dengan alam. Hal tersebut yang harus kita pelajari. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini