Sukses

Jadikan PRT sebagai Hadiah, Iklan Ini Diprotes Netizen

Iklan ini dianggap melecehkan prt karena menyebut prt sebagai hadiah

Citizen6, Jakarta Diwali atau Festival Cahaya, merupakan salah satu hari raya umat Hindu yang diadakan sekitar bulan Oktober-November. Pada hari perayaan ini, orang-orang akan berkumpul dengan pakaian terbaiknya untuk memperkuat tali persaudaraan. Mereka juga akan menyalakan lentera di depan rumah sambil memberikan hadiah untuk orang terkasih.

Nah, pemberian hadiah itulah yang coba diambil sebagai peluang bisnis oleh bookmybai.com, sebuah situs untuk mencari pembantu rumah tangga (prt) di India. Siapa sangka, salah satu iklan yang dibuat oleh situs ini justru menjadi kontroversi.

Dilansir dari BBC, Jumat (06/11/2015), salah satu iklan situs tersebut menganjurkan para suami untuk memberikan prt sebagai hadiah untuk istri mereka. Dengan tajuk "Permata tak ada gunanya! Berikan istri Anda pembantu rumah tangga", iklan tersebut justru diprotes para netizen.

Salah seorang netizen berkomentar kalau iklan tersebut menjadikan prt sebagai objek yang dapat dijadikan hadiah.

"Pembantu-sebagai manusia-kini telah menjadi komoditas, cara berpikir yang brilian, @BookMyBai memang jenius," tulis salah satu akun twitter @ramsankar83.

Bukan hanya hal tersebut yang memancing kemarahan netizen. Bila Anda mencoba 'memesan' prt lewat situs tersebut, ternyata Anda bahkan dapat meminta prt berdasarkan agama dan daerah tertentu. Hal ini dianggap sebagai pemicu SARA oleh aktivis di India.

Terkait hal tersebut, pendiri website menyatakan bahwa masyarakat terlalu menganggap serius iklan tersebut.

"Kami tidak bermaksud memojokkan perempuan atau diskriminatif. Iklan itu hanya hiburan semata."

Di India, Bai sendiri merupakan kata yang digunakan untuk menyebut pembantu rumah tangga perempuan. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini