Sukses

Nostalgia Tokoh-tokoh dalam Cerita Si Unyil Karya Pak Raden

Si Unyil menjadi salah satu serial televisi anak-anak terpopuler di masanya, mari berkenalan dengan tokoh didalamnya

Citizen6, Jakarta Si Unyil merupakan bentuk wayang boneka yang diciptakan oleh Suyadi, seorang lulusan Seni Rupa ITB. Si Unyil kemudian menjadi serial televisi yang mengudara di TVRI sejak 5 April 1981. Kisah Si Unyil dengan setia menemani anak-anak hampir 13 tahun di setiap Minggu pagi hingga 1993. Si Unyil kemudian sempat ditayangkan kembali di salah satu stasiun TV swasta pada 2002-2003 dan kini, diadaptasi menjadi Laptop Si Unyil.

Si Unyil merupakan tayangan berbentuk wayang boneka dengan tokoh utama Si Unyil. Cerita-cerita dalam Si Unyil merupakan cerita yang diangkat dari keseharian masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa tokoh utamanya :

1. Unyil

Si Unyil merupakan tokoh anak lelaki usia SD yang selalu memakai peci dan sarung. Nama Unyil sendiri diambil dari kata mungil yang berarti kecil. Sosok Si Unyil digambarkan dengan kulit sawo matang, hidung pesek dengan peci dan sarung yang dikenakannya. Hal ini sebagai bentuk identitas anak Indonesia, ketika orang melihatnya maka bisa langsung ditebak bahwa Si Unyil dari Indonesia.

Unyil kemudian mempunya teman yakni Ucrit dan Usro yang menjadi tiga karakter anak utama dalam kisah Si Unyil. Permainan yang rajin dimainkan mereka adalah hom-pim-pah alaihum gambreng.

2. Pak Raden

Pak Raden memiliki karakter Jawa yang kuat, lengkap dengan beskap hitam serta blangkon yang tak pernah lepas. Satu ciri khas lain yang membuat karakter ini sangat dikenal adalah kumis tebal dan tawanya yang menggelegar. Sosok ini digambarkan sangat pelit, suka primbon, memeilihara burung perkutut, jago melukis dan cepat marah.

Suyadi, sang kreator memilih Pak Raden untuk diperankannya sendiri. Sehingga dirinya memang lebih dikenal sebagai Pak Raden dengan ucapannya yang khas, "Waduh biyung, encokku kumat".

3. Pak Ogah

Sosok ini digambarkan sebagai seorang Tunakarya dengan kepala gundul dan selalu duduk-duduk di Pos Ronda. Pak Ogah menggambarkan sosok yang pemalas dan selalu menolak diajak dengan kalimat pamungkasnya, "ogah ah". Hal lain yang paling kita ingat dari Pak Ogah adalah kalimatnya jika meminta uang pada orang yang lewat depan Pos Ronda, "cepek dulu dong".

Masih banyak tokoh lainnya seperti Kinoy adik Unyil, Melani teman perempuan, Pak Ableh yang selalu menemani Pak Ogah, Cuplis dan lainnya. Cerita Si Unyil selalu menyisipkan pelajaran penting bagi anak-anak seperti toleransi antar umat beragama, tanggung jawab dan menyelesaikan masalah, gotong royong dan sebagainya.

Kini, Pak Raden sudah tiada namun karyanya yakni Si Unyil akan tetap kita kenang. (rn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini