Sukses

Menjijikkan, Pria China Buat Kebun Sayuran di Toilet Bekas

Berkebun memang menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian orang, bahkan mereka juga menjadikannya sebagai hobby yang rutin dilakukan

Citizen6, China Berkebun memang menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian orang, bahkan mereka juga menjadikannya sebagai hobby yang rutin dilakukan. Kegiatan berkebun bisa dilakukan dengan memanfaatkan halaman kosong rumah kita. Selain menjadi kegiatan yang menyenangkan, berkebuh juga dapat menambah keindahan rumah.

Namun, berkebun malahan tidak membuat indah sebuah rumah seorang pria asal Shangdong, China ini. Pria yang tak mau menyebutkan namanya ini memiliki ulah aneh saat ia membuat sebuah kebun di halaman rumahnya.

Shanghaiist.com

Dilansir Shanghaiist pada Minggu (19/7/2015), memang berkebun hal yang sangat lumrah dilakukan banyak orang, tapi tidak untuk pria ini. Pasalnya, ia membuat kebun sayuran dengan menggunakan toilet bekas yang ia dapatkan dari pembuangan sampah. Parahnya lagi, ia menggunakan pupuk kotoran manusia.

Shanghaiist.com

Atap bangunan Residence Central District nomor 21 di kota Heze kini dipenuhi dengan toilet-toilet yang ditumbuhi beragam jenis sayur. Bahkan warga sekitar menuturkan bahwa aksinya ini sangat ramah lingkungan karena memakai puluhan toilet bekas.

Shanghaiist.com

Namun, beberapa warga mengeluh karena pemilik kebun menggunakan pupuk dari kotoran manusia. Pasalnya saat cuaca panas, bau kotoran sangat menyengat hingga ke rumah-rumah yang berada di sekitar kebun.

Karena banyaknya keluhan, akhirnya pihak pengelola gedung akan membersihkan kekacauan tersebut tanpa persetujuan sang pemilik kebun, karena tukang kebun itu memiliki gangguan mental sejak muda sehingga tidak dapat diajak berkomunikasi. (ul/kw)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.