Sukses

Lucunya Aksi Konyol 5 Penjahat Ini

Menjadi penjahat tidaklah mudah, karena itu tidak semua orang bisa menjadi penjahat.

Citizen6, Jakarta Menjadi penjahat tidaklah mudah, karena itu tidak semua orang bisa menjadi penjahat. Sementara beberapa dari kita menghindari jalan hidup sebagai penjahat karena merasa bahwa jalan hidup itu salah, orang yang lain tidak mau menjalaninya karena takut dipenjara. Selain keberanian, syarat lain menjadi seorang penjahat adalah setidaknya mempunyai sedikit kepintaran untuk menghindari kemungkinan tertangkap polisi.

Namun di mana-mana pasti ada satu kelompok spesial, kelompok orang yang seharusnya tidak menjadi penjahat, tapi tetap nekat menjadi penjahat. Kelompok ini tidak memiliki syarat yang kedua tadi, yaitu sedikit kepintaran. Berikut ulasannya: 

1. Tidak bisa mendengar alarm karena tuli

Pada Agustus 1995, Klaus Schmidt mencoba merampok sebuah bank di Berlin dengan sebuah pistol. Sejauh ini, semua berjalan seperti kasus-kasus perampokan bank pada umumnya. Namun karena tingkahnya sedikit aneh, hal ini membuat pegawai bank yang dirampoknya curiga. Ketika petugas bank menanyakan apakah dia butuh tas, dia menjawab, “Tentu saja ini pistol beneran!” Ini yang membuat mereka sadar, perampoknya ternyata tuli.

Menyadari hal ini, salah seorang pegawai bank membunyikan alarm. Schmidt yang tuli tentu saja tidak mendengar alarm yang meraung-raung. Bahkan dia masih belum menyadari situasi ketika mobil polisi yang memakai sirine tiba di depan bank. Schmidt pun ditangkap dengan mudah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2

2. Perampok yang meninggalkan nomor telepon

Pada tahun 2008, Ruben Zarate yang saat itu berusia 18 tahun merampok sebuah toko. Bersenjatakan sebuah pistol, Ruben memaksa kasir untuk menyerahkan uang termasuk yang ada di dalam lemari besi. Masalahnya adalah satu-satunya yang bisa membuka lemari besi adalah sang manajer toko. Karena manajer toko saat itu sedang tidak berada di tempat, Ruben tidak bisa mendapatkan uang di lemari besi. Tapi Ruben mempunyai sebuah ide yang sangat brilian, sebelum kabur dia meninggalkan nomor telepon agar si kasir dapat menghubunginya apabila manajer toko sudah sampai.

Tentu saja si kasir yang kebetulan tidak bodoh, segera menghubungi polisi. Setelah polisi datang, mereka meminta kasir untuk menghubungi Ruben. Meskipun terjadi baku tembak singkat, akhirnya Ruben berhasil ditangkap.

3 dari 5 halaman

3

3. Janjian dengan pegawai bank sebelum merampok

Pada 23 Maret 2010, Albert Bailey dan seorang rekannya yang masih remaja memutuskan untuk merampok sebuah bank di Fairfield, Connecticut. Dengan maksud untuk mempermudah prosedur perampokan, Bailey menghubungi pegawai Bank agar menyiapkan uang sebesar $100.000 supaya ketika dia datang, tinggal mengambil uang itu dan segera pergi. Awalnya pegawai bank mengira bahwa telepon ini cuma main-main, namun sesuai prosedur mereka tetap menghubungi polisi.

Tidak berapa lama kemudian, Bailey dan rekannya masuk ke dalam bank sambil membawa sebuah catatan tuntutan uang. Polisi yang sebelumnya sudah siaga di dalam bank segera menangkap keduanya tanpa perlawanan. Karena kelakuannya, Bailey harus mendekam di dalam penjara selama 9 tahun.

4 dari 5 halaman

4

4. Membobol rumah penuh polisi

Salah satu kunci sukses sebuah kejahatan adalah menemukan target yang tepat. Tapi apa yang dilakukan oleh Darren Kimpton yang berasal dari Northampton ini terbilang kebalikannya. Kimpton membobol sebuah rumah yang didalamnya penuh dengan polisi. Rupanya beberapa jam sebelumnya rumah tersebut telah kemalingan dan polisi berada di dalam rumah itu untuk mencari petunjuk dan bukti-bukti. Tanpa menyadari situasi, Kimpton yang memiliki mata rabun ini pun masuk ke dalam rumah setelah membobol jendela. Polisi yang berada di dalam rumah pun segera menangkapnya.

Nampaknya malam itu benar-benar malam sial bagi Kimpton, karena sebelum kejadian itu dia sudah membobol rumah lain di daerah yang sama namun ketahuan pemiliknya. Meskipun berhasil kabur, polisi bisa mengaitkannya dengan kejadian itu karena tangan Kimpton terluka dan darahnya berceceran di TKP.

5 dari 5 halaman

5

5. Keliru menyerahkan pistol

Bagi penjahat yang belum berpengalaman, situasi perampokan yang menegangkan mungkin membuatnya grogi. Hal inilah yang terjadi dalam sebuah perampokan bank Halifax di London ketika seorang perampok menodong kasir dengan sebuah pistol. Bermaksud menyerahkan tas kepada kasir untuk diisi uang, perampok itu malah keliru menyerahkan pistolnya. Kasir yang semula agak kaget, segera menerima pistol itu dan menodongkannya. Perampok yang baru menyadari kesalahannya, segera mengambil langkah seribu. Hingga kini perampok itu tidak pernah tertangkap.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini