Sukses

Stok Vaksin Sinovac Kosong, Begini Saran Vaksinolog Agar Anak-anak Tetap Bisa Divaksin COVID-19

Kemenkes dan BPOM diminta memberikan solusi atas kelangkaan vaksin Sinovac bagi anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinolog, dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menyayangkan, stok vaksin Sinovac saat ini masih kosong. Padahal, vaksin buatan China tersebut merupakan vaksin COVID-19 yang disetujui digunakan untuk anak.

"Ini situasi yang kami sayangkan. Untuk anak-anak 6 tahun ke atas, vaksinnya hanya bisa Sinovac di Indonesia. Namun, situasinya Sinovac stoknya sedang kosong," kata dr Dirga saat menjadi pembiacara saat diskusi Virtual Class Cek Fakta Liputan6.com, Rabu (30/11/2022).

Dr Dirga berharap, pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan solusi atas kelangkaan vaksin Sinovac bagi anak. Salah satunya mengizinkan vaksin merek lain bisa digunakan untuk anak-anak.

"Jadi memang harusnya vaksinasi pada anak tidak boleh berhenti," ucap dr Dirga.

Sebelumnya, sejumlah daerah dilaporkan menghentikan sementara vaksinasi COVID-19 bagi anak. Satu di antaranya di Sulawesi Selatan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sulawesi Selatan terpaksa menghentikan sementara proses vaksinasi bagi anak-anak karena ketiadaan stok vaksin jenis Sinovac sejak beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel mengatakan, jenis vaksin Sinovac dengan kadar yang lebih rendah menjadi satu-satunya yang sejauh ini mendapatkan rekomendasi untuk disuntikkan ke anak-anak usia 12 tahun ke bawah.

"Kami masih menunggu kiriman dari pusat untuk kembali melanjutkan vaksinasi anak-anak di 24 kabupaten dan kota di Sulsel," kata dia dikutip dari Antara, Jumat 11 November 2022 lalu.

Ia menjelaskan, penghentian sementara vaksinasi anak-anak membuat pergerakan cakupan vaksinasi anak tetap stagnan di angka 535.905 (vaksin dosis pertama) dan 372.071 untuk dosis kedua atau sebanyak 41,41 persen dari total sasaran sebanyak 896.163 anak.

Ia mengatakan, sambil menunggu kiriman vaksin Sinovac dari pusat, pihaknya tetap menjalin koordinasi dan komunikasi dengan kabupaten kota untuk mempersiapkan diri jika tiba-tiba ada kiriman vaksin dari pusat.

Termasuk dengan menjalin koordinasi dengan dinas pendidikan di setiap daerah untuk mendukung pencapaian vaksinasi anak-anak ke depan.

Selain itu, Dinkes juga saat ini memilih fokus untuk menggarap sasaran vaksinasi terhadap para lansia, masyarakat umum, SDM kesehatan atau tenaga kesehatan, dan petugas publik karena stok vaksin yang cukup tersedia.

"Kami masih menunggu dan tentu siap melanjutkan vaksinasi anak-anak jika ada kiriman vaksin Sinovac dari kementerian," demikian Ardadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.