Sukses

BMKG Imbau Warga Tak Terpengaruh Hoaks soal Bencana

Informasi resmi soal bencana hanya dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BMKG, Basarnas, BNPB, Tagana, TNI/Polri dan aparat pemerintah setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menekankan bahwa informasi resmi terkait kebencanaan hanya bersumber dari instansi pemerintah.

"Saat ini mulai bertebaran berita bohong atau hoaks yang mengatasnamakan BMKG, mohon warga Cianjur dan sekitarnya jangan mempercayainya," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dilansir dari Antara, Jumat (25/11/2022).

Ia mengatakan, informasi resmi soal bencana hanya dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BMKG, Basarnas, BNPB, Tagana, TNI/Polri dan aparat pemerintah setempat.

Terkait kabar beredar mengenai pergerakan patahan atau sesar Cimandiri di daerah Sukabumi dan erupsi Gunung Gede, Daryono menyatakan bahwa informasi itu adalah hoaks.

"Pesan suara yang mengatasnamakan BMKG, bahwa akan terjadi gempa besar di Waduk Cirata adalah berita bohong," katanya.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengungkapkan, jumlah korban jiwa dalam gempa Cianjur hingga Kamis 24 November 2022 sebanyak 272 jiwa.

"Jumlah korban 272 jenazah hari ini ditemukan atas nama Ibu Nining usia 64 tahun," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat jumpa pers, seperti dikutip daring, Kamis (24/11/2022).

Meski dilaporkan korban jiwa yang telah ditemukan sebanyak 272 jiwa, dia mengatakan belum seluruh korban jiwa sudah teridentifikasi. Dia memastikan tim gabungan terus akan mencari identitas para korban.

"Yang sudah dapat diidentifikasi ada 165 jenazah, sementara yang masih kita terus kita cari identitasnya 107 jenazah," jelas Suharyonto.

Selain korban jiwa, dia mengatakan, masih terdapat warga yang dilaporkan hilang. Jumlah korban gempa yang belum ditemukan itu sebanyak 39 orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.