Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip dan Robot Berukuran Sel

Beredar kabar tentang vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 November 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi bahwa microchip dan robot berukuran sel ditemukan dalam kandungan vaksin COVID-19.

"MICROCHIP

Robot berukuran sel itu juga ditemukan dalam vaxx C19 baru.

Nanoteknology yang seukuran sel ini merespons sinyal RF (5G), mengumpulkan dan mengirimkan data. Robot berukuran sel tersebut tidak memerlukan daya apapun, sangat kecil sehingga hanya bekerja dari frekuensi magnetik RF," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali ditonton dan mendapat beberapa respons dari warganet.

Benarkah vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel? Berikut penelusurannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim bahwa vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "vaccine nano robot and microchip" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "This video shows an experiment with frog cells, not vaccines" yang dilansir situs factcheck.afp.com pada 24 Desember 2021.

Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa tidak ada robot berukuran sel dalam vaksin COVID-19. Hal ini disampaikan oleh Profesor Teknik Biomedis dari Universitas Boston, Catherine Klappercih.

Menurut Catherine, pembuatan vaksin COVID-19 memanfaatkan nanoteknologi lebih tepatnya disebut nano lipid. Namun, ia menyesalkan bahwa kata nanoteknologi telah disalahartikan dari waktu ke waktu untuk menyatakan bahwa ada semacam komponen hidup aktif yang akan masuk ke tubuh seperti robot kecil, berbaris dan melakukan hal-hal jahat.

"Tapi sebenarnya, kata 'nanoteknologi' hanya berarti bahwa ini adalah teknologi atau bahan yang berskala nanometer, dan hanya itu. Ini (gelembung lemak kecil yang disebut partikel nano lipid yang digunakan dalam vaksin mRNA) sebenarnya adalah bahan yang sangat pasif. Itu lipid," tutur Catherine.

"Tidak ada yang mekanis, tidak ada yang elektrik, tidak ada yang bersifat magnetis. Tanpa lipid, sangat sedikit mRNA yang akan masuk ke dalam sel dan respons imun tidak akan terlalu kuat," tambah Catherine.

 

Referensi:

https://factcheck.afp.com/http%253A%252F%252Fdoc.afp.com%252F9V679K-1

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel ternyata tidak benar. Faktanya, partikel nano dalam vaksin COVID-19, tidak berisi microchip dan robot berukuran sel. Partikel nano dalam vaksin berfungsi sebagai pengirim untuk melindungi mRNA saat vaksin disuntikkan ke tubuh.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.