Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Seorang Bocah Dimakan Ular

Beredar video yang diklaim seorang bocah dimakan ular. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seorang bocah dimakan ular beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Oktober 2022.

Video singkat tersebut memperlihatkan beberapa orang yang tengah membelah perut dari seekor ular. Ternyata ada sesosok jasad manusia di dalam perut ular tersebut.

Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa video itu merekam detik-detik seorang bocah dimakan seekor ular.

"Bocil dimakan ular," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 16 ribu kali dibagikan dan mendapat 484 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut seorang bocah dimakan ular? Berikut penelusurannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang bocah dimakan ular. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.

Hasilnya terdapat gambar serupa yang dimuat beberapa artikel. Satu di antaranya artikel berjudul "MENGERIKAN Wanita Berusia 52 Tahun Penyadap Karet Tewas Dimakan Ular Piton Berukuran 7 Meter di Jambi" yang dimuat situs bondowoso.jatimnetwork.com pada 25 Oktober 2022.

Berikut gambar tangkapan layarnya:

<p>Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs bondowoso.jatimnetwork.com.</p>

BondowosoNetwork.Com - Mengejutkan saat mendengar kabar bahwa ada seekor ular piton yang menelan seorang perempuan di Desa Ternjun Gajah, Kecematan Betara, Kabupaten Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Zahra, perempuan berusia 52 tahun berprofesi sebagai penyadap karet, warga RT 04 Dusun Betara 8 dinyatakan menghilang oleh pihak keluarga.

Saat dicari, Zahra ditemukan sudah ada didalam perut ular piton berukuran besar dan dinyatakan meninggal dunia.

Sebelum ditemukan, Zahra telah dicari oleh pihak keluarga dan warga setempat yang sebelumnya dirinya pergi untuk menyadap pohon karet seperti biasanya.

Kejadian ini pada Minggu 23 Oktober 2022, yang mana Jahrah pergi ke kebun karet hendak memotong karet. Namun hingga sore Jahrah tidak pulang-pulang.

Tak kunjung datang dan kembali kerumah seperti biasanya, keluarga dan warga lantas melakukan pencarian di sejumlah tempat, termasuk kebun dimana dirinya sedang menyadap karet.

Saat dilakukan pencarian, beberapa warga melihat adanya ular piton berukuran besar dengan perut yang buncit. Nampak curiga melihat kondisi ular piton tersebut, warga berupaya untuk menangkapnya.

Setelah ular piton ditangkap warga, dan lalu di bunuh, lalu warga membedah perut ular. Ternyata benar dugaan warga, Zahra ditelan ular piton.

"Setelah kami bedah perut ular tersebut, memang warga yang memotong karet ditelan ular piton," ungkap Kades Hasibuan dikutip Bondowoso Network dari KabarJambiKito, Senin 24 Oktober 2022.

Anto, Kepala Desa Terjun Gajah menuturkan, sejak Zahra tak kunjung pulang, warga sudah melakukan pencarian di sejumlah tempat termasuk kebun dirinya sedang menyadap karet.

"Kami sudah lakukan pencarian sejak tadi malam", ujarnya.

Liputan6.com juga menemukan video identik di situs berbagi video YouTube. Video itu berjudul "Wanita Paruh Baya Tewas Dimakan Ular Piton di Tanjung Jabung Barat" yang diunggah channel YouTube Lintas iNews pada 25 Oktober 2022.

Berikut gambar tangkapan layarnya:

<p>Gambar Tangkapan Layar Video dari Channel YouTube Lintas iNews.</p>

 

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=wQa-kk5JMAs

https://bondowoso.jatimnetwork.com/nasional/pr-1825315417/mengerikan-wanita-berusia-52-tahun-penyadap-karet-tewas-dimakan-ular-piton-berukuran-7-meter-di-jambi

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim seorang bocah dimakan ular ternyata tidak benar. Faktanya, korban yang dimakan ular dalam video itu adalah seorang wanita bernama Zahra, berusia 52 tahun.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.