Sukses

Pesan Berantai Hoaks Sepekan: Dana Bantuan Rp 189 Juta dari Pertamina hingga IDI Umumkan Wabah Pengerasan Otak

Beberapa kabar hoaks melalui pesan berantai masih bermunculan. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.

Satu di antaranya pesan yang berisi informasi pemberian dana bantuan Rp 189 juta dari PT Pertamina (Persero). Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut klaim pemberian dana bantuan Rp 189 juta dari Pertamina.

"AKUN RESMI

PERTAMINA

Nomor Whatsapp Anda Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan

Rp.189.000.000

*DARI PERTAMINA*

KODE PIN ANDA : (SPB994U)

Cara Pengambilan

KETIK : (SPB994U)

kirim ke WhatsApp ADMIN PERTAMINA

Di Bawah ini

👇👇

082188409958"

Namun setelah ditelusuri, pesan berantai pemberian dana bantuan Rp 189 juta dari Pertamina ternyata tidak benar.

Informasi hadiah maupun undian maupun yang mengatasnamakan Pertamina baik yang disampaikan melalui WhatsApp, SMS maupun email itu tidak benar.

Selain dana bantuan Rp 189 juta dari pertamina, terdapat pesan berantai hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IDI Umumkan Wabah Pengerasan Otak hingga Sumsum Tulang Belakang

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Ikatan Dokter Indonesia atau IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya.

Informasi IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi tersebut.

"[ ‼️‼️WARNING‼️‼️

Tolong disebar luas kan

Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).Untuk itu, hindarilah minuman sbb:

👉1. Extra Joss,

👉2. M-150,

👉3. Kopi Susu Gelas (Granita),

👉4. Kiranti,

👉5. Krating Daeng,

👉6. Hemaviton,

👉7. Neo Hemaviton,

👉8. Marimas,

👉9. Segar Sari shachet,

👉10. Frutillo,

👉11. Pop Ice,

👉12. Segar Dingin Vit. C,

👉13. Okky Jelly Drink,

👉14. Inaco,

👉15. Gatorade,

👉16. Nabati,

👉17. Adem Sari,

👉18. Naturade Gold,

👉19. Aqua Splash Fruit.

Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.

Info:

RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS

Nara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPH"

Setelah ditelusuri, pesan berantai berisi klaim IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya ternyata tidak benar. IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang hal tersebut.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.