Sukses

Kominfo Hapus 6.159 Hoaks Seputar Covid-19

Hingga 26 Agustus 2022 sebanyak 6.159 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 dapat menyesatkan hingga menimbulkan keresahan dan kerugian, sebab itu kita perlu menghindarinya agar tidak menjadi korban.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun telah menangani hoaks seputar Covid-19 untuk menghentikan sebarannya, hingga 26 Agustus 2022 sebanyak 6.159 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.

Dikutip dari situs Kominfo, hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.437 unggahan dari 5.695 sebaran.

Instansi tersebut juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 582 unggahan dari 615 sebaran hoaks.

Kominfo juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.

Hoaks Covid-19 yang beredar di Instagram pun tak luput dari penertiban Kominfo, sebanyak 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 42 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 56 sebaran.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

6.437 Hoaks Seputar Covid-19 Beredar di Medsos

Hoaks seputar Covid-19 menjadi masalah di tengah pandemi, jumlah sebaran informasi palsu ini pun terus bertambah bahkan telah mencapai ribuan.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebaran hoaks seputar Covid-19 hingga 26 September 2022 mencapai 6.437 unggahan, dengan temuan isu hoaks seputar Covid-19 mencapai 2.236 konten.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, dari 6.437 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial, paling banyak beredar lewat Facebook mencapai 5.583 unggahan.

Sebaran hoaks Covid-19 terbesar terbanyak ke dua terdapat di Twitter, sebanyak 615 unggahan informasi palsu seputar penyakit tersebut diunggah lewat platform tersebut.

TikTok menjadi media sosial yang dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks seputar Covid-19 terbanyak ketiga, dengan 56 sebaran. Sedangkan sebaran hoaks seputar Covid-19 terbanyak keempat berada di YouTube, dengan 55 sebaran.

Instagram menjadi media sosial kelima terbesar yang dimanfaatkan untuk menyebar informasi palsu seputar penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut, dengan jumlah sebaran mencapai 52.

Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran informasi seputar penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut. Hasilnya sebagian informasi terbukti tersebut hoaks, simak kumpulan hoaks tersebut dalam halaman berikut ini.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.