Sukses

Hoaks Dapat Merugikan, Pemprov Papua Ingatkan Masyarakat Tak Asal Sebar Informasi

Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan informasi.

Liputan6.com, Jakarta- Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat agar tak ikut menyebarkan hoaks atau kabar bohong yang berpotensi memfitnah seseorang, maupun konflik antar pihak hingga berujung pada korban material atau jiwa.

Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri mengatakan masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan informasi. Memastikan kebernaran setiap informasi yang diterima dari media sosial maupun situs berita lainnya sebelum menyebarnya agar tidak merugikan.

“Sekarang anak-anak sudah mulai pintar karena dengan ponselnya mereka bisa mengakses seluruh dunia. Makanya, harus mulai ditanamkan sejak dini agar supaya tidak terpengaruh dengan hoaks yang beredar di media sosial maupun situs berita lainnya," kata Elysa, dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Papua, Jumat (23/9/2022).

Dia pun mengajak orang tua dapat ikut mengawasi keluarga terdekatnya supaya anggota keluarga tidak salah dalam mengkonsumsi suatu informasi. Ini sangat penting sebab karena ketidaktahuan bisa memicu hal yang tidak diinginkan.

“Bayangkan baru-baru ini pihak keamanan menangkap seorang anak SMU karena menghina Presiden dan menantang pihak kepolisian” tuturnya.

Elysa pun berharap, penyalahgunaan informasi tersebut tidak dilakukan masyarakat Papua, sebab hanya akan merugikan diri sendiri

"Sikap seperti ini saya harap tidak terjadi di Papua. Sebab hanya akan merugikan dirinya sendiri tetapi orang lain,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemprov Papua Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks yang Memprovokasi

Pemerintah Provinsi Papua mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan adanya berita bohong atau hoaks yang kini beredar via pesan WhatsApp di Bumi Cenderawasih.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Papua Elpius Hugi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan adanya pesan berantai yang berisi imbauan untuk berjaga-jaga terkait unjuk rasa pada Selasa (20/9).

"Perlu diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks," kata Elpius, dikutip dari Antara, Rabu (21/9/2022).

Menurut Elpius, berita bohong yang menebar ketakutan itu adalah perbuatan orang-orang tidak bertanggung jawab untuk mengadu domba warga di Papua yang merupakan saudara sebangsa setanah air.

“Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan berita-berita bohong semua itu dan sama-sama menjaga kedamaian di Tanah Papua,” ujarnya.

Dia menambahkan, orang Papua mempunyai budaya sopan dan menghargai semua suku yang ada, apalagi Bumi Cenderawasih sebagai tanah damai.

Untuk diketahui, beredar imbauan lewat pesan WhatsApp dari pihak yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Nusantara di Papua yang intinya mengajak masyarakat menyiapkan diri terkait rencana unjuk rasa kelompok Koalisi Rakyat Papua.

Pihak kepolisian pun telah menyatakan pesan berantai tersebut adalah hoaks dan mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai sekaligus tidak terprovokasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.