Sukses

Waspada Hoaks Catut Lembaga Internasional, Simak Daftarnya

Berikut kumpulan hoaks seputar lembaga internasional

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks kerap mencatut lembaga internasional, kabar palsu tersebut dikemas sedemikian rupa untuk meyakinkan penerima pesan sehingga dapat menyesatkan.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar lembaga internasional dari PBB hingga WHO, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar lembaga internasional.

Dokumen 23 Agenda PBB untuk Capai Tatanan Dunia Baru

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim 23 agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau PBB untuk mencapai tatanan dunia baru, daftar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru tersebut berupa tangkapan layar yang terdapat tulisan sebagai berikut "NEW WORLD ORDER"

"United Nations Agenda 21 / 2030 Mission Goals" dan terdapat logo PBB dalam lembar digital tersebut.

Adapun agendanya mulai dari satu pemerintahan dunia, kewajiban banyak vaksin hingga akhir dari kesatuan keluarga.

Benarkah 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

UNICEF Kirim Pesan Berantai Berisi Pencegahan Virus Corona

Kabar tentang organisasi UNICEF yang memberikan tips untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 beredar di media sosial.

Kabar ini disebarkan salah satu akun Facebook. Akun ini menyebarkan pesan berantai yang diklaim dari UNICEF.

Berikut narasinya:

*INFORMASI PENTING*1. Corona merupakan virus berukuran besar. Diameter virus ini 400-500 micro, sehingga masker jenis apa pun dapat mencegah masuknya ke tubuh kita dan tidak perlu menggunakan masker yang mahal.

2. Virus corona tidak melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara.

3. Apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup.

4. Apabila menempel di kain, virus corona dapat hidup selama 9 jam, sehingg mencuci pakaian atau menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2 jam sudah cukup untuk membunuhnya.

5. Apabila menempel di tangan, virus corona dapat hidup selama 10 menit, sehingga menyediakan _*sterilizer*_ berbahan dasar alkohol cukup untuk berjaga-jaga.

6. Apabila berada di udara bersuhu 26-27 °C, virus corona akan mati sehinga tidak hidup di daerah panas . Di samping itu, minum air panas dan berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup sebagai pencegahan.Menghindari makanan dan minuman dingin termasuk ice cream sangat penting.

7. Berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona di sekitar anak tekak (telak - Jw.) dan mencegahnya masuk kedalam paru-paru.

Dengan mengikuti petunjuk ini cukup untuk mencegah virus corona.

*UNICEF*

Mohon sebarkan informasi ini untuk mencegah timbulnya ketakutan yang tidak perlu.

Benarkah UNICEF yang memberikan tips untuk mencegah penularan Covid-19? Simak hasil penelusurannya di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hoaks Selanjutnya

Video Informasi PBB dan WHO Tentang Penghentian Vaksin di Seluruh Dunia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video dari Kantor PBB dan WHO tentang penghentian vaksin di seluruh dunia. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 11 Desember 2021.

Klaim video dari Kantor PBB dan WHO tentang penghentian vaksin di seluruh dunia yang diunggah menampilkan 6 orang yang sedang berdiri, salah satunya memberikan keterangan, pada tayangan tersebut diberi keterangan.

Dalam video tersebut terdapat tulisan:

"VIRALLL....#Fyp

JUST INFO DARI KANTOR PBB WHO

UNTUK VAKSIN DI SELURUH DUNIA HARUS DI BERHENTIKAN"

Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Semoga ada manfaat untuk semua yang melihat ini..."

Benarkah klaim video dari Kantor PBB dan WHO tentang penghentian vaksin di seluruh dunia? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

  

 WHO Akui Test PCR Bermasalah

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah. Informasi tersebut diungguah salah satu aku Facebook, pada 8 Februari 2022.

Unggahan klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah berupa tangkapan layar yang terdapat tulisan "WHO AKHIRNYA MENGAKUI TEST PCR BERMASALAH'

Written by John O'Sullivan

Dalam tangkapan layar tersebut juga terdapat lambang WHO dan tulisan "WHO Information Notice for IVD Users"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"WHO buang badan!! dan tak bisa memberikan jaminan kapan pandemi berakhir trus siapa yg mau dituntut dgn banyaknya korban? para nakes yg sdh memberikan obat yg salah krn Test PCR salah diagnosa??? TEPOK JIDAT!!"

Benarkah klaim WHO akhirnya mengakui test PCR bermasalah? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

RI Incar Dana IMF untuk Mengatasi Virus Corona

Viral kabar klaim bahwa Indonesia mengincar dana pinjaman dari International Monetary Fund atau IMF untuk mengatasi penyebaran virus corona atau Covid-19 beredar di media sosial.

Untuk diketahu, IMF menyediakan pinjaman darurat sebesar US$ 50 miliar bagi negara berpenghasilan rendah maupun berkembang yang membutuhkan bantuan untuk menangani virus corona.

Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, klaim diumumkannya pasien positif Virus Corona untuk mengincar dana dari IMF, pada 9 Maret 2020. Unggahan tersebut telah dibagikan 273 kali dan memperoleh 85 komentar.

Berikut narasinya:

"Kemarin sok2an bebas

coronyaa

Giliran IMF Cairkan Duit Utk

Negara Yg Kena Virus Coro..

Die Maju Ngantri Paling

Depan,😝"."

Benarkah Indonesia mengincar dana pinjaman dari IMF untuk mengatasi Virus Corona? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com. dalam halaman berikut ini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.