Sukses

Kumpulan Hoaks Seputar Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer, Simak Faktanya

Hoaks ini mayoritas terkait vaksin covid-19 yang dibuat Pfizer.

Liputan6.com, Jakarta - Pfizer menjadi salah satu perusahaan yang kerap menjadi sasaran hoaks selama pandemi covid-19. Hoaks ini mayoritas terkait vaksin covid-19 yang dibuat Pfizer.

Lalu apa saja hoaks seputar Pfizer? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Vaksin Pfizer Diperbarui Dengan Menambahkan Chip dari Microsoft

Beredar kembali di media sosial postingan yang menyebut vaksin covid-19 buatan Pfizer akan diperbarui dengan menambahkan chip dari Microsoft untuk mengurangi gejala. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Mei 2021.

Dalam unggahannya terdapat potongan judul artikel berita "Pfizer Announces COVID-19 Vaccine Upgrade, Now Includes Microsoft Chip For Reduced Symptoms".

Atau dalam Bahasa Indonesia "Pfizer Mengumumkan Peningkatan Vaksin COVID-19, Sekarang Termasuk Chip Microsoft Untuk Mengurangi Gejala"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim vaksin covid-19 buatan Pfizer akan diperbarui dengan memasangkan chip dari Microsoft untuk mengurangi gejala? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Kalium Klorida pada Vaksin Pfizer Bahayakan Jantung dan Mematikan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim kandungan potassium chloride atau kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 3 Agustus 2022.

Unggahan klaim kandungan kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan, berupa tulisan sebagai berikut.

"Pfizer yg terbaru mempunyai kandungan potasium chlorida.

Senyawa ini yg sangat membahayakan jantung,dan biasanya di gunakan untuk euthanasia bagi tahanan terpidana mati. Artinya vaksin untuk eksekusi terpidana mati."

Tulisan tersebut dilengkapi dengan foto komposisi vaksin Pfizer.

Benarkah klaim kandungan kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Pernyataan CEO Pfizer Tujuan Perusahaannya Kurangi 50 Persen Populasi Dunia pada 2023

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video CEO Pfizer Albert Bourla menyatakan bahwa tujuan perusahaannya adalah untuk mengurangi populasi dunia hingga 50 persen pada tahun 2023.

Klaim video pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023 menampilkan video Albert Bourla sedang berbicara dengan latar belakang lambang World Economic Forum.

Berikut perkataan Albert Bourla dalam klaim video tersebut yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

"Saya pikir hari itu akan segera tiba. Menurut saya. Ini benar-benar mimpi yang kami miliki bersama dengan tim kepemimpinan saya. kami bertemu pada Januari 19 di California, kami menetapkan tujuan untuk lima tahun ke depan. Dan salah satunya adalah pada tahun 2023 kita akan mengurangi jumlah orang di dunia. Saya pikir hari itu akan segera tiba"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Forum ekonomi dunia mengklaim sasaran mereka 1/2 p o pula si dunia di tahun 2023 akan menjadi kenyataan.."

Benarkah pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023? Simak dalam artikel berikut ini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.