Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Membuat Mandul untuk Kurangi Penduduk Bumi

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi.

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Agustus 2022.

Unggahan klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi sebagai berikut.

"DENGAN F@cKSaIN KITA BS MENGURANGI PENDUDUK BUMI.

Inilah maksud si B1l🦎g4t3s, kemungkinan ada 2 cara mengurangi penduduk bumi memberikan pesan tertentu pada isi F@cksain,

1. Membuat anda akan mandul

2. Membuat anda akan mati dalam jangka waktu tertentu, cepat maupun lambat maupun dengan menekan tombol."

Benarkah klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com mengkonfirmasi informasi terkait vaksin dengan pengaruhnya ke reproduksi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, Dirga Sakti Rambe.

dr Dirga mengatakan, informasi vaksin membuat seperma membeku dan Mr P mengecil adalah hoaks.

"Jelas hoaks," kata dr Dirga, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Kamis (4/8/2022).

Menurut Dirga, tidak ada bukti ilmiah vaksin membuat seperma membeku dan Mr P mengecil. Vaksin Covid-19 juga tidak memengaruhi kesuburan baik pria atau wanita.

"Tidak ada satupun bukti ilmiah yang menunjukkan demikian," ujarnya menegaskan.

Artikel berjudul "COVID-19 could cause male infertility and sexual dysfunction – but vaccines do not" yang dimuat situs theconversation.com, pada 26 Juli 2021 menyebutkan, dari penelitian yang dilakukan Direktur Program Urologi Reproduksi di Fakultas Kedokteran Miller Universitas Miami Ranjith Ramasamy bersama rekan-rekannya, ditemukan hasil vaksi Covid-19 tidak memengaruhi kesuburan pria. Tidak ada bukti bahwa vaksin membahayakan sistem reproduksi pria.

Dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Wanita Mandul, Ini Buktinya" yang dimuat Liputan6.com.

dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan COVID-19 dan edukator kesehatan. Dia memastikan klaim vaksin covid-19 bisa membuat wanita mengalami kemandulan hoaks.

"Tidak. Bohong itu," kata dr. Fajri, saat berbincang dengan Liputan6.com.

Kemudian, dr. Fajri menjelaskan asal mula kabar yang salah ini. Kabar itu dimulai dari dokter Jerman, Wolfgang Wodarg yang menyebut ada protein di plasenta yang namanya syncytin-1. Wolfgang Wodard menyebut kalau syncytin-1 ini spesifikasinya mirip dengan coronavirus.

"Jadi, Wolfgang Wodarg ini khawatir kalau kita disuntik, vaksinnya salah mengenali. Bukannya mengenali coronavirus, tapi syncytin-1 yang ada di sel uterus dan menganggu kesuburan serta plasenta," ujarnya menjelaskan.

Namun, kata dr. Fajri, kekhawatiran Wolfgang itu sudah terbantah. Penelitian yang dilakukan Pfizer menyebut, walau spesifikasi antara syncytin-1 dan coronavirus mirip, protein yang ada di vaksin bakal menyerang syncytin-1.

"Miripnya tidak 100 persen, hanya beberapa persen. Datanya, 23 wanita hamil yang diteliti dalam penelitian Pfizer, aman-aman saja," ucap dr. Fajri. 

Sumber:

https://theconversation.com/covid-19-could-cause-male-infertility-and-sexual-dysfunction-but-vaccines-do-not-164139

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hsil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi tidak benar.

Vaksin Covid-19 juga tidak memengaruhi kesuburan baik pria atau wanita.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.