Sukses

Kominfo Siapkan Tiga Langkah Guna Ciptakan Ekosistem Digital yang Sehat

Tiga langkah tersebut antara lain, pemutusan akses konten negatif, menanggulangi berita misinformasi, dan terakhir adalah menggencarkan gerakan literasi digital.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengusung tiga langkah utama guna menciptakan ekosistem digital yang aman dan inklusif bagi masyarakat yang diharapkan mampu menciptakan transformasi digital yang sehat dan optimal.

Tiga langkah tersebut antara lain, pemutusan akses konten negatif, menanggulangi berita misinformasi, dan terakhir adalah menggencarkan gerakan literasi digital.

"Langkah pertama ialah pemutusan konten negatif yang melanggar hukum. Pemutusan konten negatif ditindak berdasarkan laporan dari instansi pemerintah, masyarakat, maupun temuan dari tim Kominfo. Hingga saat ini tercatat 2,9 juta konten negatif yang telah diputus aksesnya," ujar Johnny dilansir dari Antara, Rabu (1/6/2022).

Dari 2,9 juta konten negatif yang telah diputus aksesnya, Johnny membeberkan 1,7 juta di antaranya merupakan situs bermuatan negatif sementara sisanya berjumlah 1,2 juta berisikan konten negatif di media sosial.

Langkah kedua, yaknipenanggulangan hoaks atau berita bohong terus dilakukan secara proaktif. Patroli siber dikerahkan dan laporan dari berbagai kanal aduan serta komunikasi Kementerian Kominfo disiagakan untuk mengentaskan hoaks.

"Kementerian Kominfo bekerja sama dengan media dan pers, industri digital, hingga masyarakat umum untuk mengklarifikasi hoaks dan disinformasi. Pemerintah juga mengorkestrasi komunikasi publik yang positif dan efektif sebagai kontra-narasi atas hoaks yang beredar di internet," ucap Johnny.

Yang ketiga, Kominfo terus menggencarkan program literasi digital. Menurut Johnny, literasi digital bertujuan meningkatkan kecakapan dalam menggunakan media sosial.

"Literasi digital merupakan inti dari upaya kita untuk mendorong penggunaan internet yang aman dan produktif, serta menjadi langkah yang paling efektif untuk mengurangi narasi negatif dan hoaks yang beredar di dunia maya," ujar Johnny.

Ia menyebutkan, dengan ketiga langkah tersebut Pemerintah bersama dengan masyarakat bisa menciptakan ekosistem digital yang aman dan inklusif bagi banyak pihak.

Namun dengan catatan, kerja sama berbagai pihak yang terlibat harus aktif dan saling menopang satu sama lain sehingga ketiga langkah itu bisa berjalan optimal.

"Penting bagi seluruh stakeholders, baik institusi pemerintah, platform digital, organisasi masyarakat, media, hingga akademisi, untuk saling mendukung dalam penanganan konten negatif yang beredar di internet," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.