Sukses

Cek Fakta: CEO Pfizer Nyatakan ada Microchip di Dalam Pil untuk Memaksa Orang Patuh? Simak Faktanya

Penelusuran klaim pernyataan CEO Pfizer ada microchip di dalam pil untuk memaksa orang patuh

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla yang menyebut microchip di dalam pil untuk memaksa orang patuh. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, 23 Mei 2022.

Klaim pernyaan CEO Pfize Albert Bourla menyatakan microchip di dalam pil untuk memaksa orang patuh berupa video seorang yang sedang membahas pernyataan Bourla. Dalam video tersebut menampilkan Bourla sedang berbicara dengan latar belakang tulisan 'WORLD ECONOMIC FORUM".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Jimmy Dore - Microchips di Pil untuk Memaksa Kepatuhan adalah NYATA Kata CEO Pfizer"

Benarkah klaim klaim pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla microchip di dalam pil untuk memaksa orang patuh? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla menyebut microchip di dalam pil untuk memaksa orang patuh. Penelusuran dilakukan menggunakan Google Search dengan kata kunci  'Microchips In Pills To Force Compliance Are REAL Says Pfizer CEO'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Fact check: Video shows Pfizer CEO speaking about schizophrenia pill, not COVID-19 treatment" yang dimuat situs usatoday.com, pada 12 Januari 2022.

Situs usatoday.com menyebutkan, videoitu  diambil pada Januari 2018 – dua tahun sebelum pandemi COVID-19 – di acara World Economic Forum tentang masa depan perawatan kesehatan. Bourla dan panelis lainnya membahas perkembangan teknologi di bidang medis.

Pada acara tersebut, seorang penonton bertanya kepada Bourla bagaimana teknologi tertentu dapat digunakan untuk menjamin pasien akan minum obat. Sebagai tanggapan, Bourla memunculkan obat yang disetujui FDA yang mengandung sensor digital yang dapat melacak jika obat telah dicerna.

"Ini pada dasarnya adalah chip biologis yang ada di tablet dan begitu Anda mengambil tablet, ia mengirimkan sinyal bahwa Anda mengambil tablet itu," kata Bourla.

Obat yang dirujuknya adalah Abilify MyCite, obat pertama dengan sistem pelacakan konsumsi digital yang disetujui di AS. Obat ini digunakan untuk mengobati skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi.

Pada November 2017, FDA mengatakan dalam siaran pers bahwa sensor pil mengirimkan pesan ke tambalan yang dapat dipakai yang mengirimkan informasi ke aplikasi seluler.

Sumber:

https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2022/01/12/fact-check-video-pfizer-ceo-microchip-pill-2018/9155684002/

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla yang menyebut microchip di dalam pil untuk memaksa orang patuh sebagian salah.

Dalam video CEO Pfizer Albert Bourla memang menyatakan chip biologis ada di tablet tetapi bertujuan untuk mendeteksi seorang meminum obat, bukan memaksa orang menjadi patuh.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.