Sukses

Cek Fakta: Muncul Lagi Informasi Palsu Tanaman Sri Rejeki Bisa Bikin Kematian pada Anak

Beredar lagi kabar palsu tanaman Sri Rejeki bisa membuat kematian pada anak.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang tanaman Sri Rejeki bisa membuat kematian pada anak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 Agustus 2019 lalu dan kembali ramai dibagikan pada 17 Mei 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tanaman Sri Rejeki dan disandingkan dengan foto anak kecil yang tertidur.

Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan bahaya tanaman Sri Rejeki yang bisa menyebabkan kematian pada anak.

"Info penting:bagi saudara2 fb.mohon jaga anak2 atau siapa pun utx mnjauhi tumbuhan yg ada di gmbar ini...terutama pada anak2..info nya tumbuhan ini di pke masak2an sma anak2..tumbuhan ini mmiliki racun..dan anak di gambar ini tlah mnjadi korban.innalillahi wainna ilaihi rojiun..

#mohon utx di sebar luaskan kepada publik.trimakasih," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 27 ribu kali dibagikan dan mendapat 1.200 komentar warganet.

Benarkah tanaman Sri Rejeki bisa membuat kematian pada anak? Berikut penelusurannya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tanaman Sri Rejeki bisa membuat kematian pada anak. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "tanaman sri rejeki kematian pada anak" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Meski Beracun, Tanaman Sri Rejeki Masih Aman Dijadikan Hiasan" yang dimuat situs detik.com pada 21 September 2015 lalu.

Jakarta - Tanaman sri rejeki atau aglaonema banyak dijadikan tanaman hias di sekitar rumah. Masyarakat tetap suka meski tanaman sebetulnya termasuk beracun.

Dr Susiani Purbaningsih, DEA, dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI) mengkonfirmasi bahwa memang sri rejeki memiliki racun pada getahnya. Namun demikian masyarakat masih bisa bernapas lega karena efek racun getah pada sri rejeki termasuk dalam tingkatan ringan.

"Beracun tapi tidak membahayakan sekali. Getahnya kalau kena orang bisa bikin gatel tapi ada juga yang enggak," kata Susiani ketika dihubungi detikHealth pada Senin (21/9/2015).

"Tiap tumbuhan itu punya senyawa yang dipakai untuk melawan musuh. Tingkat racunnya bermacam-macam ada yang bisa sampai membunuh tapi ada juga yang cuma sampai gatal. Gatal itu pun bertingkat-tingkat," lanjutnya lagi.

Tak hanya sri rejeki beragam tanaman hias lain seperti kuping gajah juga beracun namun sekali lagi mereka tak dikategorikan berbahaya karena tingkatannya yang lemah. Susiani mengaku belum pernah mendapat laporan sampai ada korban atau kasus keracunan parah akibat terkena getah tanaman-tanaman hias.

"Kalau memang diketahui tingkat racunnya tinggi ya pasti sudah tidak dibolehkan jadi tanaman hias," tutup Susiani.

 

Referensi:

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3023997/meski-beracun-tanaman-sri-rejeki-masih-aman-dijadikan-hiasan

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tanaman Sri Rejeki bisa membuat kematian pada anak ternyata tidak benar. Faktanya, tanaman tersebut memang beracun tetapi tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kematian pada anak.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.