Sukses

Hoaks Seputar Covid-19 Sepekan, dari Vaksin sampai Test PCR

Simak kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang berdar dalam sepekan

Liputan6.com, Jakarta- Media sosial masih menjadi tempat penyebaran hoaks seputar Covid-19, tampilan informasi palsu tentang penyakit tersebut pun semakin beragam beragam, dari seputar tess PCR hingga vaksin.

Keberadaan sebaran hoaks seputar Covid-19 menjadi masalah sebab masyarakat bisa tersesat oleh informasi yang salah. Untuk itu kita harus tetap mewaspadai sebaran hoaks seputar Covid-19.

Hal tersebut perlu dilakukan agar kita tidak menjadi korban hoaks, dengan memastikan kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayainya. Selain itu dengan mengikuti tips seperti yang ada di halaman ini.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19 , hasilnya informasi yang beredar di media sosial seputar penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 sebagian terbukti hoaks.

Simak kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang berdar dalam sepekan.

1. Orang yang Tidak Divaksin Lebih Sehat Dibanding Divaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim orang yang tidak divaksin lebih sehat ketimbang yang divaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 12 April 2022.

Unggahan klaim orang yang tidak divaksin lebih sehat ketimbang yang divaksin, berupa tangkapan layar dengan tulisan sebagi berikut.

"BIG Study finds unvaccinated are heal thier than vaccinated"

Benarkah klaim orang yang tidak divaksin lebih sehat ketimbang yang divaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hoaks Berikutnya

2. Anggota Polisi Kendari Meninggal saat Pengamanan Demo karena KIPI Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim anggota Polisi yang melakukan pengamanan demo di Kendari meninggal karena KIPI vaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 12 April 2022.

Klaim anggota Polisi yang melakukan pengamanan demo di Kendari meninggal karena KIPI vaksin, berupa tangkapan layar artikel berjudul "Seorang Anggota Polisi Meninggal Dunia Saat Pengamanan Demo di Kendari" yang dimuat situs sultranesia.id.

Pada unggahan tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.

"Yang nanti jadi kambing hitam pasti demonstran padahal dia sesak nafas dan lemah lalu meninggal pasti karena efek samping enjusss"

Unggahan tersebut diberi ketersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Murni sesak yaa... KIPI bukan krn Demo yaa... ntar di bikin2 Alasan kriminalisasi demoo".

Benarkah klaim anggota Polisi yang melakukan pengamanan demo di Kendari meninggal karena KIPI vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

3 dari 4 halaman

Hoaks Tentang Masker

3. WHO Akui Test PCR Bermasalah

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah. Informasi tersebut diungguah salah satu aku Facebook, pada 8 Februari 2022.

Unggahan klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah berupa tangkapan layar yang terdapat tulisan "WHO AKHIRNYA MENGAKUI TEST PCR BERMASALAH'

Written by John O'Sullivan

Dalam tangkapan layar tersebut juga terdapat lambang WHO dan tulisan "WHO Information Notice for IVD Users"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"WHO buang badan!! dan tak bisa memberikan jaminan kapan pandemi berakhir trus siapa yg mau dituntut dgn banyaknya korban? para nakes yg sdh memberikan obat yg salah krn Test PCR salah diagnosa??? TEPOK JIDAT!!"

Benarkah klaim WHO akhirnya mengakui test PCR bermasalah? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.