Sukses

Pemerintah Angola Gandeng WHO Berantas Hoaks COVID-19

Dengan dukungan WHO, Kementerian Kesehatan Angola juga berencana mengembangkan Laboratorium Manajemen Rumor yang dapat melacak dan melawa hoaks COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Angola menggandeng Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) guna melawan informasi palsu atau hoaks seputar pandemi COVID-19.

Pemerintah membentuk sebuah platform bernama Factos Saúde. Platform tersebut bertujuan untuk merespons disinformasi dengan cepat, dan terlibat dalam dialog di jejaring sosial dan di komunitas.

Platform Factos Saúde dianggap penting untuk melacak rumor, memastikan pendengaran sosial, dan mendukung pendidikan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat seputar kesehatan dan kesejahteraan.

Sejak diluncurkan pada Juli 2020, platform tersebut telah memproduksi dan menyebarkan 150 materi sanggahan, yang telah dibagikan secara luas di Facebook dan WhatsApp.

"Inisiatif untuk memerangi misinformasi COVID-19 sangat penting tidak hanya dalam melacak dan menghilangkan rumor tetapi juga memberikan kepercayaan untuk mendukung suara otoritas kesehatan dalam memerangi pandemi ini," kata dr Djamila Cabral, Perwakilan WHO di Angola dikutip dari reliefweb.int, Sabtu (23/4/2022).

Dr Cebral menambahkan, prakarsa ini juga memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah, keraguan, dan kekhawatiran penduduk yang memerlukan tindakan khusus untuk diselesaikan.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa penduduk kita dididik dengan benar dan dilindungi dari informasi kesehatan yang salah dan tidak berdasar," ucap dr Cebral.

Factos Saúde membagikan laporan mingguan tentang diseminasi dengan mitra yang terlibat dalam respons pandemi dan menggunakan halaman Facebook yang populer untuk menghilangkan disinformasi. Rencananya, mereka akan memperluas jangkauan hingga Twitter dan Instagram, dan membuat hotline WhatsApp.

Dengan dukungan WHO, Kementerian Kesehatan Angola juga berencana mengembangkan Laboratorium Manajemen Rumor yang dapat melacak, memantau, dan menghilangkan prasangka terkait kesehatan, terutama dalam situasi krisis kesehatan dan keadaan darurat selain COVID-19. 

"WHO akan terus bekerja untuk mendukung pihak berwenang untuk memastikan bahwa orang-orang dilindungi dari informasi yang salah, sebuah fenomena yang menghambat upaya respons pandemi dan mengganggu kesehatan keluarga kita," tambah dr Cabral.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.