Sukses

Cek Fakta: Hoaks Artikel Berita Berjudul "Ma'ruf Amin: Kalau Jokowi Terpilih Lagi 3 Periode Ibu-Ibu Cukup Bayar Pakai Kartu"

Beredar di media sosial postingan artikel berita berjudul "Ma'ruf amin: kalau jokowi terpilih lagi 3 periode ibu-ibu cukup bayar pakai kartu".

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel berita berjudul "Ma'ruf amin: kalau jokowi terpilih lagi 3 periode ibu-ibu cukup bayar pakai kartu". Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 8 April 2022.

Dalam postingannya terdapat cuplikan artikel berita berjudul "Ma'ruf amin: kalau jokowi terpilih lagi 3 periode ibu-ibu cukup bayar pakai kartu".

Akun itu menambahkan narasi: "Ni Mbah, kaget kali ya tua nya di istana kodok, apa2 pake kartu gaple (doyan maen kartu yah)"

Lalu benarkah postingan artikel berita berjudul "Ma'ruf amin: kalau jokowi terpilih lagi 3 periode ibu-ibu cukup bayar pakai kartu"?

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berita itu sudah diedit. Pasalnya Ma'ruf Amin memang pernah berbicara terkait hal tersebut namun saat Pemilu 2019 lalu.

Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel terkait yang ditulis Liputan6.com pada 28 Februari 2019 berjudul "Ma'ruf Amin: Kalau Jokowi Terpilih, Ibu-Ibu Bayar Tinggal Pakai Kartu."

Berikut isi artikelnya:

"Liputan6.com, Pagandaran - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memamerkan program tiga kartu sakti inkumben Joko Widodo (Jokowi) di hadapan kiai, santri dan ibu-ibu muslimat Pangandaran. Kata dia, ibu-ibu itu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk membeli keperluan jika Jokowi terpilih kembali.

Adapun kartu yang dimaksud adalah kartu sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk kuliah, sampai kartu pra kerja. Tiga kartu ini menambah program yang sudah ada, kartu Indonesia pintar dan kartu Indonesia sehat.

"Pokoknya di kantongnya ibu-ibu kartu melulu itu nanti. Waktu ini keluar kartu, apa-apa keluar kartu. Enggak pakai duit pakai kartu aja," kata Ma'ruf Amin di lapangan Bulevard Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/2).

Ma'ruf menyebut semua biaya sembako, jaminan kesehatan, dan pendidikan bakal ditanggung pemerintah.

"Cukup pemerintah yang bayar, ibu tinggal mengeluarkan kartu, enak apa tidak, duitnya utuh karena belanjanya pakai kartu. Itulah program manfaat yang diberikan," kata Mustasyar PBNU itu.

Pada kesempatan ini, Ma'ruf mencontohkan, bahwa ada anak tukang becak berhasil lulus kuliah S3 di ITB. Biayanya, kata dia ditanggung pemerintah.

"Jadi banyak sekali (keberhasilan Jokowi), kalau orang tak mau mengakui namanya tidak bersyukur kepada Allah. Kalau kamu syukur kata Allah nanti ditambah lagi," pungkas Maruf Amin."

Selain itu ada artikel dari Wartakotalive.com berjudul "Maruf Amin: Ibu-ibu Tinggal Keluarkan Kartu Jika Jokowi Jadi Presiden Lagi, Enggak Pakai Duit" yang diunggah pada 28 Februari 2019. Berikut isi artikelnya:

"CALON wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin memamerkan program tiga kartu sakti capres petahana Joko Widodo (Jokowi), di hadapan kiai, santri, dan ibu-ibu muslimat Pangandaran, Jawa Barat.

Kata Maruf Amin, ibu-ibu itu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk membeli keperluan, jika Jokowi kembali terpilih sebagai Presiden.

Ada pun kartu yang dimaksud adalah kartu sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk kuliah, sampai kartu pra kerja. Tiga kartu ini menambah program yang sudah ada, yakni kartu Indonesia pintar dan kartu Indonesia sehat.

"Pokoknya di kantongnya ibu-ibu kartu melulu itu nanti. Waktu ini keluar kartu, apa-apa lagi keluar kartu. Enggak pakai duit, pakai kartu aja," ucap Maruf Amin di Lapangan Boulevard, Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019).

Mustasyar PBNU itu menyebut, semua biaya sembako, jaminan kesehatan, dan pendidikan, akan ditanggung pemerintah.

"Cukup pemerintah yang bayar, ibu tinggal mengeluarkan kartu, enak apa tidak? Duitnya utuh karena belanjanya pake kartu. Itulah program manfaat yang diberikan," katanya.

Pada kesempatan ini, Maruf Amin mencontohkan ada anak tukang becak berhasil lulus kuliah S3 di ITB. Biayanya, kata dia, ditanggung pemerintah.

"Jadi banyak sekali (keberhasilan Jokowi). Kalau orang tak mau mengakui, namanya tidak bersyukur kepada Allah. Kalau kamu syukur, kata Allah nanti ditambah lagi," tuturnya.

"Karena itu Pak Jokowi-JK (Jusuf Kalla) sudah berbuat banyak, tapi pekerjaan belum selesai. Kalau nanti menang, Pak Jokowi dan saya akan memperbesar lagi, yaitu pembangunan untuk kemanfaatan rakyat Indonesia," bebernya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya menyebut akan mengeluarkan tiga kartu baru, jika ia terpilih kembali menjadi Presiden.

Kartu tersebut adalah kartu sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk perguruan tinggi, dan kartu pra kerja untuk vokasi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kartu-kartu yang dijanjikan Jokowi adalah program yang sangat baik.

Ketiga kartu tersebut akan menguatkan keberadaan kartu "sakti" seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Dia menyebutkan, sebenarnya inisiatif untuk membangun fondasi seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi itu, akan dilakukan secara jauh lebih sistematis dan terintegrasi.

"Jadi kalau beliau menyampaikan bahwa untuk program penanganan kemiskinan yang selama ini menggunakan PKH dan bantuan pangan non tunai, maka itu bisa diubah menjadi kartu baru yang bisa meng-cover khusus kebutuhan masyarakat miskin," papar Sri Mulyani di Kantor BPJS Kesehatan, Senin (25/2/2019).

Sri Mulyani menambahkan, untuk anggarannya sudah ada tahun ini. Namun, saat ini masih tersebar atau terfragmentasi di beberapa institusi yang ada pada program sosial lainnya.

Sebagai contoh, bantuan sosial untuk PKH tahun ini naik dua kali lipat dibandingkan 2018.

Dia menyebutkan, bantuan pangan non tunai juga penerimanya naik menjadi 15 juta orang. Begitu pun dengan program sosial lainnya seperti menambal defisit BPJS Kesehatan tahun ini.

Menurut dia, awalnya tambahan kartu oleh Jokowi ini akan benar-benar direalisasikan pada 2020 yang mengacu pada evaluasi kinerja tahun ini.

Kemudian, pada dasarnya program Jokowi baik untuk memperkuat sistem pembangunan manusia dengan memberi bantuan sosial dari sektor pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan.

"Anggarannya sendiri sudah ada namun terfragmentasi di berbagai institusi. Nanti berdasarkan evaluasi terhadap berbagai macam program dan anggaran ini, bisa dimasukkan di 2020 suatu langkah awal mengenai bagaimana konsep integrasi dan konsolidasi serta membuatnya jauh lebih komprehensif dan akuntabel," paparnya. (Chaerul Umam)"

Sumber:

https://www.liputan6.com/pilpres/read/3906069/maruf-amin-kalau-jokowi-terpilih-ibu-ibu-bayar-tinggal-pakai-kartu

https://wartakota.tribunnews.com/2019/02/28/maruf-amin-ibu-ibu-tinggal-keluarkan-kartu-jika-jokowi-jadi-presiden-lagi-enggak-pakai-duit

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan artikel berita berjudul "Ma'ruf amin: kalau jokowi terpilih lagi 3 periode ibu-ibu cukup bayar pakai kartu" adalah hoaks. Faktanya judul artikel dalam postingan sudah diedit.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.