Sukses

Pemerintah India Blokir 22 Saluran YouTube karena Sebarkan Hoaks

22 saluran YouTube ini menggunakan logo saluran berita TV dan gambar palsu atau hoaks untuk menyesatkan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah India memblokir 22 saluran YouTube karena menyebarkan informasi yang salah dan hoaks pada Selasa 5 April 2022. Dari jumlah tersebut, 18 adalah saluran berbasis India sementara 4 berbasis di Pakistan.

Kementerian Informasi dan Penyiaran India dalam pernyataannya menyebut, 22 saluran YouTube itu menyebarkan informasi oalsu tentang keamanan nasional. 

Keputusan itu sekaligus menandai pertama kalinya saluran YouTube diblokir di bawah aturan baru tentang informasi teknologi yang diresmikan pada 2021 lalu. Selain 22 saluran YouTube, India juga memblokir tiga akun Twitter, satu akun Facebook, dan satu website.

Menurut Pemerintah India, saluran-saluran ini menggunakan logo saluran berita TV dan gambar mini palsu untuk menyesatkan masyarakat. Kementerian menambahkan bahwa mereka menguraikan konten palsu yang dibagikan oleh saluran-saluran ini.

"Kementerian Informasi dan Penyiaran, memanfaatkan kekuatan darurat di bawah Aturan IT, 2021, telah mengeluarkan perintah pada 04.04.2022 untuk memblokir 22 saluran berita berbasis YouTube, 3 akun Twitter, satu 1 akun Facebook, dan satu website," demikian pernyataan Pemerintah India dikutip dari indiatimes.com, Rabu (6/4/2022).

"Mereka menyebarkan berita palsu dan disinformasi melalui media sosial tentang subjek yang sensitif dari perspektif keamanan nasional, India hubungan luar negeri, dan ketertiban umum," kata rilis itu.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.