Sukses

Ragam Hoaks Seputar BMKG, Simak Faktanya

BMKG menjadi salah satu lembaga yang kerap menjadi sasaran para pembuat hoaks. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - BMKG menjadi salah satu lembaga yang kerap menjadi sasaran para pembuat hoaks. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks terkait BMKG? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Klarifikasi BMKG Beri Prediksi dan Peringatan Dini Informasi Gempa di Selat Sunda

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan yang mengklaim BMKG telah memprediksi dan memberikan peringatan dini tentang gempa di selat sunda. Pesan berantai ini telah beredar sejak awal pekan kemarin.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Januari 2022.

Berikut isi postingannya:

"Selat Sunda Kirim Fenomena Alam Tak Biasa, BMKG Minta Siap-siap #fenomenaselatsunda https://www.genpi.co/.../selat-sunda-kirim-fenomena-alam...*untuk sementara jangan dulu rekreasi ke pantai*"

Sementara akun lain ada yang mengunggah dengan narasi sebagai berikut:

"Kra Ka Tau ,

tacik tacik engkoh engkoh plat B silakan siap siap ,

apalagi yang tinggal di gedung gedung tinggi , saya sarankan berdoa 60 X sehari"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim BMKG telah memprediksi dan memberikan peringatan dini tentang gempa di selat sunda? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Badai Siklon Mengarah ke Jawa Barat dan DKI Jakarta? Simak Penjelasan BMKG

Cek Fakta Liputan6.com menemukan postingan di WhatsApp Group yang menyebut adanya badai siklon pada tanggal 24 hingga 26 Februari 2021. Badai itu diklaim mengarah ke Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Dijelaskan dalam meteorologi, siklon adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Begini isi klaim yang menyebut badai siklon mengarah ke Jawa Barat dan DKI Jakarta, yang mencatut kepala BMKG:

"Info :

Tgl 24 , 25, 26 Feb. akan ada badai siklon dari Aussie ke arah Barat.

Yg kena ujung badainya, Jawa barat bagian bawah.

Tetapi dampaknya akan terasa di DKI dan bbrp provinsi lainnya.

Akibatnya akan terjadi hujan lebat atau lebat sekali ke arah extrim.Jadi siap2 banjir lagi dan semoga enggak seperti kemarin...

Berita dari Ketua BMKG, Dwikorawati, pagi tadi.

Take care, your Family n Friends..."

Lalu, benarkah akan ada badai siklon yang mengarah ke Jawa Barat dan DKI Jakarta? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks BMKG Imbau Warga Tinggalkan Mamuju Usai Gempa Magnitudo 6,2

Kabar tentang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan agar warga meninggalkan Mamuju usai dilanda gempa magnitudo 6,2 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Mellisa Hardianty pada 17 Januari 2021.

Akun Facebook Mellisa Hardianty mengunggah konten berisi imbauan yang diklaim dari BMKG agar warga meninggalkan Mamuju usai gempa magnitudo 6,2.

"Ya Allah sepagi ini sudah dapat berita seperti ini 😭😭😭

[17/1 00:50] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Sdh tepat bu kabalai menginstruksikan kami utk keluar mamuju....hasil rakor malam ini bbrapa jam yg lalu yg dihadiri Gub, forkopimda, BMKG pusat, Kepala BNPB pusat.....semua yg mngikuti rapat trsebut trmasuk insan pers berubah tegang setelah mndengar pnjelasan Jubir BMKG pusat bahwa bencana ini akan lbh brpotensi melebihi Palu.....jd mmang dihrapkan tmn2 bisa mninggalkan mamuju sesegera mngkin.....

[17/1 00:53] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Bhwa BMKG menarget akan ada gempa 7.0 SR atau bisa lebih.....dan ada potensi tsunami dan likuifaksi......

[17/1 00:55] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Maaf bu kabalai dan tmn2 skalian bhwa tdk ada maksud sy membuat rasa cemas atau menakut2i tp sy merasa info ini wajib sy share utk kewaspadaan dan bahan prtimbangan tmn2.....," tulis akun Facebook Mellisa Hardianty."

Konten yang disebarkan akun Facebook Mellisa Hardianty telah 90 kali dibagikan dan mendapat 62 komentar warganet.

Benarkah BMKG mengeluarkan imbauan agar warga meninggalkan Mamuju usai dilanda gempa magnitudo 6,2? Simak dalam artikel berikut ini...

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.