Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Ini Video Penutupan Pusat Vaksin Rumania karena 70 Persen Warga Menolak Disuntik

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Oktober 2021.

Klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik menampilkan sejumlah titik cahaya di halaman sebuah bangunan.

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:

"Luar biasa.!!!

Pemerintah Rumania menutup semua pusat vaksin.!

Karena 70% warganya tidak mau

mau menerima suntikan Pemaksaan terhadap Rakyat tidak berhasil.

Rakyat menang.!"

Benarkah klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik, dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Yandex.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik

Penelusuran mengarah pada artikel bejudul "В парламенте Румынии зачитали текст вотума недоверия правительству" yang dimuat situs rodina.news, pada 6 Februari 2017. Situs tersebut memuat foto yang identik dengan video.

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik

Artikel situs rodina.news menyebutkan, peristiwa dalam foto tersebut adalah Parlemen Rumania membacakan teks mosi tidak percaya pada pemerintah.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "В парламенте Румынии зачитали текст вотума недоверия правительству" yang dimuat situs 5-tv.ru, pada 6 Februari 2017. Situs tersebut memuat video yang identik dengan klaim.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik

Artikel situs 5-tv.ru menyebutkan, ratusan ribu orang turun di Bucharest Rumania untuk memprotes amandemen KUHP diadopsi. Perubahan itu bisa berujung pada amnesti bagi sejumlah pejabat korup - pendukung partai yang berkuasa.

 

Sumber:

https://www.5-tv.ru/news/114591/

http://rodina.news/vparlamente-rumynii-zachitali-tekst-votuma-nedoveriya-17020615450057.htm

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik tidak benar.

Peristiwa dalam video tersbut merupakan aksi protes masyarakat Rumania atas amandemen  KUHP sebab perubahan itu bisa berujung pada amnesti bagi sejumlah pejabat korup - pendukung partai yang berkuasa.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.