Sukses

Cek Fakta: Hoaks Kabar Marak Penculikan Anak di Konawe Sultra

Beredar kabar hoaks maraknya penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang maraknya penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 30 November 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar poster imbauan waspada penculikan anak. Dalam poster itu terdapat tulisan Polres Sidoarjo Kota. Berikut narasinya:

"BAPAK-BAPAK/IBU-IBU HARUS MENJAGA ANAK KITA DENGAN HATI-HATI!

PENCULIK SEDANG ADA DI SEKOLAH, PERUMAHAN, DAN KAMPUNG-KAMPUNG. DIA MENYAMAR SEBAGAI:

*PENJUAL

*PENGEMIS

*IBU HAMIL

*ORANG GILA

*DLL

Tolong disebarkan, Terima kasih"

Poster tersebut kemudian dikaitkan dengan maraknya kabar penculikan anak di Konawe, Sultra. Berikut narasinya:

"POLRES KONAWE

POLSEK UNAAHA

POLSEK WAWOTOBI

POLSEK TONGAUNA

POLSEK ABUKI

POLSEK PONDIDAHA

POLSEK SAMPARA

Agar sekiranya dapat memberikan kenyamanan kepada seluruh masyarakat kabupaten Konawe terkhusus kepada mereka bapak dan ibu dari anak2 mereka.

Konawe direndung masalah penculikan anak yg saat ini lagi marak dan tak segan2 para penculik melakukan aksi terang terangan.

Mohon sekiranya Bapak Kapolres melalui kasat Reskrim kepada team Buser Polres Konawe dilakukan tindakan tegas kepada para pelaku penculik persoalan ini sangat meresahkan masyarakat kab.konawe.

Atas perhatiannya saya mewakili seluruh masyarakat kab.konawe mengucapkan banyak terima kasih kepada BPK Kapolres dan jajarannya....

Jika masyarakat diminta dalam memnbantu aparat kepolisian kami selaku masyarakat siap untuk membantu🙏🙏🙏🙏🙏," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4.500 kali dibagikan dan mendapat 308 komentar warganet.

Benarkah kabar marak penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang marak penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "penculikan anak konawe" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Polres Konawe Klarifikasi Postingan Marak Penculikan Anak di Sosmed Adalah Hoaks" yang dimuat situs sultrakini.com pada 1 Desember 2021 lalu.

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Konawe, AKBP Wasis Santoso SIK mengklarifikasi terkait postingan pemilik akun Facebook Andriani Adelaliskha yang viral tentang dugaan percobaan penculikan anak yang terjadi di Kelurahan Asambu, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe.

Andriani Adelaliskha mengunggah status diakun Facebooknya pada 29 November 2021 tentang penculikan anak dengan menuliskan caption “Astagfirullah anakku hampir diculik kasian…Biasanya sa suka dengar diberita atau di hp…tp ini kejadian sendri sm anakku” dengan menyertakan pamflet berlogo Polda Metro Jaya dan Binmas tentang himbauan Waspada penculikan anak-anak umur 1-12 tahun.

Postingannya ini pun viral di Medsos di wilayah setempat. Hingga membuat gaduh masyarakat di wilayah Kabupaten Konawe.

Menyikapi hal itu, Polres Konawe langsung bergerak memerintah Polsek di wilayah kerja tempat tinggal pemilik akun atau Adriani Adelaliskha untuk diminta keterangan dan pemeriksaan. Rupanya postingan tersebut tidak benar adanya alias hoaks.

AKBP Wasis Santoso SIK melalui konferensi persnya menjelaskan bahwa, posting dari Akun Facebook Adriani Adelaliskha itu sempat viral di Medsos dibagikan sebanyak 800 lebih kali oleh pengikutnya sehingga membuat gaduh di masyarakat Konawe.

“Postingan dari saudari Adriani ini sempat bikin gaduh dan meresahkan masyarakat,” kata AKBP Wasis Santoso SIK dalam keterangan persnya, Rabu (1/12/2021).

Lebih lanjut, kata Wasis, atas kagaduhan postingan Adriani itu membuat Polsek Unaaha bergerak cepat dan memanggil pemilik Akun Facebook itu untuk dimintai keterangan pada 30 November 2021 lalu.

Dari hasil keterangan Adriani tersebut, jika dirinya tidak mengetahui secara pasti terkait peristiwa penyebaran penculikan anak itu secara langsung, dirinya hanya mendengar peristiwa itu dari anak kandungnya yang bernama Adel (9).

“Dari keterangan anaknya, sehingga Adriani langsung memposting adanya percobaan penculikan anak di Sosmed, tanpa menindak lanjuti kebenarannya,” jelasnya.

Mantan Kapolres Butur itu, berpesan kepada masyarakat agar sekiranya atas kejadian ini untuk tetap waspada, karena tidak menutup kemungkinan kejadian ini juga bisa menimpa atau terjadi wilayah hukum Polres Konawe.

“Kemudian, dari keterangan saudari Adriani juga sudah meminta maaf kepada masyarakat khususnya di Konawe bahwa kejadian itu tidak benar,” paparnya.

Saat konferensi pers, Kapolsek Konawe menghadirkan langsung pemilik akun Facebook Adriani Adelaliskha untuk memberikan keterangan secara langsung pada publik dan masyarakat terkait postingannya tersebut.

Andriani Adelaliskha, didepan awak media menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Konawe karena telah membuat gaduh atas postingannya di sosial media terkait penculikan anak itu.

“Sebelumnya saya meminta maaf kepada masyarakat Konawe, dan itu tidak benar adanya, terkait postingan saya itu sama sekali tidak ada unsur kesengajaan atapun niat untuk membuat resah masyarakat, hanya sekedar memberikan informasi kepada ibu-ibu agar lebih berhati-hati menjaga anaknya,” ungkap Adriani.

Liputan6.com juga menelusuri gambar poster waspada yang disebarkan akun Facebook tersebut. Ternyata gambar tersebut mendapat stampel hoaks dari akun Instagram yang dikelola Polresta Sidoarjo, @polresta_sidoarjo.

Gambar Tangkapan Layar Foto dari Akun Instagram @polresta_sidoarjo

"Selebaran yang beredar di medsos tentang dugaan aksi penculikan di wilayah Sidoarjo adalah *HOAX,* masyarakat tidak perlu resah, *Polisi selalu Bersama Anda*. *Polresta Sidoarjo* sudah melakukan *patroli dan penjagaan ke sekolah-sekolah pada saat jam berangkat dan pulang sekolah*

Jika menemukan kejadian mencurigakan, silakan hubungi *Call Center* : 110, HP 08155100110 dan aplikasi Delta Siap (bisa di download via android)," tulis akun Instagram @polresta_sidoarjo.

Referensi:

https://sultrakini.com/polres-konawe-klarifikasi-postingan-marak-penculikan-anak-di-sosmed-adalah-hoaks/

https://www.instagram.com/p/B5ZnzUKn5yc/?igshid=1vllkyzeq1s92&fbclid=IwAR0QABZCwWnV9-Zdz5jnyPoZ0b07NcH7qwJp7WVXWdup55s4zDv7E9W3il8

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang marak kasus penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, kabar penculikan anak di Konawe awalnya disebarkan oleh seorang warga di media sosial.

Namun setelah ditelusuri, tidak ada informasi valid mengenai hal itu. Poster berisi imbauan waspada penculikan anak juga hoaks. Poster tersebut tidak dikeluarkan oleh Polresta Sidoarjo.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.