Sukses

Pesan Berantai Hoaks Sepekan: BRI Bagikan Dana Giro Rp 37 Juta hingga Bantuan Cek dari BPJS Rp 100 Juta

Beberapa kabar hoaks melalui pesan berantai masih bermunculan. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.

Satu di antaranya informasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) membagikan dana giro sebesar Rp 37 juta beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan singkat atau SMS pada 24 November 2021.

Dalam pesan itu, tertulis bahwa penerima SMS terpilih mendapatkan dana giro sebesar Rp 37 juta dari BRI. Kemudian penerima SMS diminta untuk mengklik sebuah tautan.

Berikut isi SMS tersebut:

"Sobat BRI Yth!!

Nomor Rekening BRI Anda Terpilih Dapat DANA GIRO Rp.37.000,000,-,NO.UNDI (577897)

Info jelas Di:

https://bit.ly/PanenBRI"

Namun setelah ditelusuri, kabar tentang BRI membagikan dana giro sebesar Rp 37 juta lewat SMS ternyata tidak benar alias hoaks.

Faktanya, BRI tidak pernah mengirimkan pesan singkat yang memuat pengumuman pengundian hadian dengan menggunakan nomor ponsel personal.

Selain informasi BRI membagikan dana giro sebesar Rp 37 juta, terdapat pesan berantai hoaks lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penerima Vaksin Sinovac Dilarang Booster Pakai Pfizer atau Moderna karena Berbahaya

Beredar di media sosial pesan berantai terkait penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer. Pesan berantai ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesan berantai terdapat link yang mengarah website berbahasa Mandarin bernama Sinchew.com.my. Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:

"Seorang dokter Malaysia berusia 58 tahun, Dr. Chai Koh Meow, deputi direktur Departemen Kesehatan Malaysia, menerima suntikan vaksin booster Covid buatan Pfizer hari Selasa yang lalu sebagai tambahan ke atas vaksin Sinovac yang diterimanya terdahulu, meninggal dunia setelah mengalami gejala-gejala tubuh menjadi tidak nyaman seperti demam (colds) dan rasa sakit (soreness). Berhubung Dr. Chai senantiasa berada dalam kondisi kesehatan yang baik, tidaklah jelas apakah kematiannya berkaitan dengan vaksin dan masih diusut pihak otoritas.

Sin Chew Daily (Malaysia) - 2021/11/18

https://www.sinchew.com.my/?p=3426350

RIP 🙏 penerima vaksin konvensional Sinovac sebaiknya tidak campur dengan suntikan booster mRNA Pfizer (ataupun Moderna)"

Setelah ditelusuri, pesan berantai yang menyebut penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer adalah tidak benar.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 4 halaman

BPJS Berikan Bantuan Cek Rp 100 Juta

Beredar kembali di aplikasi percakapan dan media sosial pesan singkat berisi bantuan dana dari BPJS. Pesan singkat itu ramai lagi sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu yang membagikannya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 20 November 2021.

Dalam unggahannya terdapat narasi sebagai berikut:

"NASABAH Ythbpk/ibuKami dri BPJS Menyampaikan bahwa Anda terpilih mndptkan BANTUAN cek Rp 100jt untuk info WhatsApp 082397118699bit.ly/PENERIMA-BANTUAN2021"

Selain itu terdapat juga unggahan lain di Facebook berisi narasi yang menjanjikan bantuan dengan nominal berbeda.

Setelah ditelusuri, pesan singkat yang mengklaim BPJS memberikan cek bantuan Rp 100 juta adalah hoaks.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.