Sukses

Kondisi Ekosistem Digital Indonesia di Era Triple Storm

Kondisi ekosistem digital di Indonesia bersprektrum triple storm yang terdiri dari pandemi, disrupsi, dan, generasi milenial.

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi mmebuat masyarakat saat ini menggunakan semua bentuk komunikasi dan interaksi bersifat digital. Saat ini masyarakat memang begitu mudah mengakses informasi melalui beberapa platform, terlebih lagi media sosial.

Hal ini yang menjadi salah satu bahasan dalam rangkaian talkshow sekaligus peluncuran platform Lentera Litera, Kamis (28/10/2021).

Dalam talkshow tersebut Dian Yuliastuti, Anggota Bidang Pendidikan, Etik, dan Profesi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyebutkan, kondisi ekosistem digital di Indonesia cukup gawat, terlebih lagi berdampingan dengan pandemi Covid-19. “Informasi yang berkembang saat ini, terutama pada media cetak otomatis sudah banyak tergusur karena disrupsi informasi. Jadi efeknya adalah penutupan media massa dalam versi cetak,” tuturnya.

Saat ini, masyarakat menerima banjir informasi melalui platform digital dan sering kali membawa dampak negatif sehingga menimbulkan konflik. Adanya banjir informasi ini termasuk hoaks dan ujaran kebencian menimbulkan triple storm atau badai berlapis tiga.

Sementara itu, Irfan Junaedi Wakil Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyebutkan kondisi ekosistem digital di Indonesia bersprektrum triple storm yang terdiri dari pandemi, disrupsi, dan, generasi milenial.

“Dalam era triple storm ini sebenarnya media bersprektrum, ada yang bisa menangani hal tersebut dengan baik sehingga mitigasi yang disiapkan cukup kuat mengantisipasi triple storm dan ada juga yang masih belum bisa sepenuhnya menangani,”ujarnya.

Dalam menghadapi kondisi ekosistem digital inilah, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bekerjasama dengan AJI, AMSI, LBH Pers, dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), serta Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bersepakat untuk membangun platform Lentera Litera.

Platform ini nantinya dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan ekosistem informasi digital dalam menyebarluaskan materi literasi media dan informasi.

"Misi Lentera Litera adalah untuk mengakselerasi literasi digital dan literasi media. Agar masyarakat nantinya bisa membedakan mana jurnalisme yang bagus dan buruk sehingga berpengaruh kepada daya kritis masyarakat," ujar Anita Wahid, Presidium Mafindo.

Penulis: Geiska Vatikan Isdy/ Universitas Multimedia Nusantara

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.