Sukses

6 Hoaks Terkini yang Beredar Sepekan, Simak Faktanya

Berikut kumpulan hoaks yang beredar sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta- Peredaran hoaks di tengah masyarakat dapat menimbulkan dampak buruk, informasi palsu tersebut pun kini semakin beragam dari lowongan pekerjaan hingga Covid-19.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian informasi terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks yang beredar sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

1.  Informasi Indonesia Dilanda Gelombang Panas dan Tips Mengatasinya

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Indonesia sedang dilanda gelombang panas dan tips untuk mengatasinya. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi informasi Indonesia sedang dilanda gelombang panas dan tips untuk mengatasinya:

"Buat saudara ku yang baik

Siapkan diri menghadapi

Gelombang Panas

Banyak Minum yaaa

Hindari minum ES

Minum seteguk demi seteguk jangan langsung

Bisa sampai 40-50 derajat. Silahkan kondisikan tubuh.

 

AWAS..!!!!!

*GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA

--------------------------------

Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.

Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya

Harap perhatikan hal hal berikut ini:

1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas. Di siang hari, bisa mencapai 40C.

Katanya:”Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan.

2. Suhu di beberapa tempat telah mncapai 38C atau lebih.Dlm kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.Bahaya ini tak hanya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekedar mencuci tangan/muka/ kaki.Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yg panas terkena sengatan terik, dengan air dingin.Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan.Minumlah air hangat suam, 34-36 Celcius.

3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. 3 tahun kemudian, dokter tsb bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke. Pria itu pun bercerita:

"Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit.."

Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.

Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.

* Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normalWalau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya !*Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan

Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar.Ini bisa menyelamatkan nyawa!"

Benarkah informasi Indonesia sedang dilanda gelombang panas dan tips untuk mengatasinya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

2. Surat Pemanggilan Seleksi Calon Karyawan Pertamina Bina Medika

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri surat pemanggilan seleksi calon karyawan PT Pertamina Bina Medika

 

Cek Fakta Liputan6.com mendapati surat pemanggilan seleksi calon karyawan PT Pertamina Bina Medika 14 Oktober 2021, beredar di tengah masyarakat.

Surat pemanggilan seleksi calon karyawan PT Pertamina Bina Medika 14 Oktober 2021 memuat waktu seleksi tes kemampuan dasar calon karyawan dan jadwal kegiatan

Surat tersebut juga memuat 30 nama calon karyawan dan ketentuan syarat ketentuan mengikuti seleksi, salah satunya mengirimkan registrasi data diri ke pihak agen travel.

Benarkah surat pemanggilan seleksi calon karyawan PT Pertamina Bina Medika 14 Oktober 2021? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

3. Pihak Telegram Bagikan Pulsa Rp 500 Ribu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Telegram membagikan bonus voucher pulsa senilai Rp 500 ribu sebagai bentuk apresiasi kepada pengguna aplikasi Telegram.

Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan, WhatsApp, dan disebar menggunakan akun yang mengatasnamakan Telegram.

Berikut isi informasi Telegram bagikan bonus voucher pulsa senilai Rp 500 ribu:

“HALO KAKPesan ini dari layanan TELEGRAM

Selamat, nomor ponsel kakak yang terdaftar di TELEGRAM nya mendapatkan apresiasi dari kantor TELEGRAM. Berhak terima Bonus voucher pulsa gratis dari TELEGRAM senilai Rp.500.000.

Dalam rangka meningkatkan pengguna aplikasi TELEGRAM Yang sudah mencapai500jt+ pengguna.

Balas OK untuk SETUJU.

(No SN 02327400000593253253875: https://t.me/TelegramTe)”

Benarkah informasi Telegram membagikan bonus voucher pulsa senilai Rp 500 ribu kepada penggunanya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini

 

4. Video Penyuntikan Vaksin Covid-19 Kosong Bagi Murid Sekolah Tiongkok di Jakarta 

 

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video vaksinasi covid-19 dengan jarum suntik kosong untuk siswa-siswi sekolah Tiongkok di Jakarta. Video itu tersebar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Oktober 2021.

Dalam video yang diunggah berdurasi 1 menit 2 detik terdapat seorang anak yang sedang mengikuti proses vaksinasi covid-19. Namun di akhir video ia memang terlihat tidak mendapatkan suntikan sebagaimana seharusnya.

Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:

*Viral.., skitar 600 siswa/siswi sekolah China di Jakarta.., di Suntik Vaksin Kosongan hanya untuk Mendapatkan Sertifikat Vaksin dan Barcode nya.., terlalu !!! Sementara.., Putra-Putri Pribumi Indonesia.., di Suntik Vaksin Sungguhan. Ini jelas Strategy Genosida.., Kelak Indonesia akan di Kuasai Mayoritas China..!!!* Kalau sdh begini bagaimana siapa tanggung jawab, dan apakah tindakan ini dibenarkan secara hukum...?"

Lalu benarkah video vaksinasi covid-19 dengan jarum suntik kosong untuk siswa-siswi sekolah Tiongkok di Jakarta? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

5. Uni Eropa Hentikan Vaksin Covid-19 Mulai 20 Oktober 2021

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang menyebut Uni Eropa akan menghentikan vaksin covid-19 mulai 20 Oktober 2021. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Pesan berantai itu tersebar dalam bahasa Melayu disertai dengan link dari website Uni Eropa. Berikut isi pesan berantai tersebut:

 PENGEDARAN KEPADA SEMUA ORANG yang tidak mahu "diberi vaksin".

Semua vaksin tidak lagi dibenarkan mulai 20.10.2021: maklumat yang disahkan. Kesatuan Eropah telah meluluskan (https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/fr/ip_21_3299)

5 terapi yang akan tersedia di semua hospital di Negara-negara Anggota untuk rawatan Covid. Terapi ini telah disetujui dengan keputusan Majlis Eropah (Parlimen Eropah) dan akan berkuat kuasa mulai 1/10, jadi terapi ini akan diedarkan sedikit demi sedikit sekitar 20/10.

Vaksin disetujui secara "percubaan sementara". Tetapi kerana keputusan itu akan menetapkan 5 ubat baru ini, penggunaan vaksin akan berhenti.

Oleh itu, kita memahami mengapa semua negeri mengatakan "antara bulan September adalah perlu ...". Mereka sudah mengetahui segalanya. Anda harus mempunyai kesabaran. Jangan terima pemerasan. Bersabarlah. Sekarang ivermectin telah diluluskan semula, tidak perlu ada vaksin. Berita baik. Institut Pasteur menyedari keberkesanan Ivermectin. Satu pengambilan boleh membasmi semua bahan genetik SARS covid-19 pada beberapa orang. Baca dan kongsi dengan baik.

Berita baik: Ivermectin kini diakui secara saintifik sebagai ubat yang berkesan, dalam profilaksis dan rawatan Covid-19 oleh penyelidik di Institut Pasteur di Perancis. Hasil kajian mereka diterbitkan dalam jurnal EMBO Molecular Medicine pada 12 Julai 2021, jadi baru-baru ini. Analisis hasil penyelidikan lain yang diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics sangat menyeru, dengan bukti sokongan, untuk merapatkan garis panduan agensi kesihatan dan memasukkan Ivermectin sebagai standard penjagaan.

Kerajaan Macron tahu

Jangan paksa orang yang tidak mahu mendapat vaksin https://www.lettre-docteur-rueff.fr/dr-rueff-biographie/ https://www.lettre-docteur-rueff.fr/dr-rueff-biographie/

Mengenai vaksin.

Saya tidak tahu sama ada anda membaca bahasa Perancis, tetapi pada 20 Oktober, pas dan vaksinasi Covid akan dihapuskan di seluruh EU. Keputusan Suruhanjaya Eropah menyediakan lima ubat yang berkesan, dan vaksin tersebut dikatakan "eksperimen dan sementara."

Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim Uni Eropa akan menghentikan vaksin covid-19 pada 20 Oktober 2021? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

6. DANA Bakal Alirkan Uang Penggunanya ke China

Beredar di media sosial postingan terkait dompet digital Dana yang diklaim bakal mengalirkan uangnya ke China. Postingan itu ramai dibagikan beberapa waktu lalu.

Salah satu yang membagikannya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 9 September 2021.

Berikut isi postingannya:

"Hari ini Alipay resmi beroperasi di Indonesia. Ia adalah alat transaksi non tunai anak perusahaan alibaba. Meski ada kata Ali -nya tp bukan punya Arab lho. Tapi milik Jack Ma.

Tapi ditampilkan dengan nama pribumi "DANA". Setiap transaksi, ada uang anda yg pindah ke China.

Faham, ya? What to do"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim uang dalam dompet digital Dana bakal mengalir ke China? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.