Sukses

PBB Minta Perusahaan Medsos Lebih Gencar Perangi Hoaks

PBB minta perusahaan medsos jadi garda terdepan perangi hoaks

Liputan6.com, Jakarta- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta perusahaan platform media sosial (medsos) terus menjadi garda terdepan melawan misinformasi, disinformasi, dan berita palsu atau hoaks.

Perusahaan media sosial diminta untuk memberi hukuman bagi pelaku individu yang menyebarkan informasi salah atau hoaks dan terus berusaha menandai informasi palsu yang ada pada platform media sosial.

Ini disampaikan dalam debat yang terdapat perwakilan yang bervariasi dari seluruh belahan dunia, mereka pun mengatakan bahwa platform media sosial merupakan tempat individu secara bebas memicu kekerasan, khususnya pada negara-negara di Afrika.

Presiden Kenya sekaligus pemimpin debat, Uhuru Kenyatta, mengatakan, meskipun banyak populasi di dunia ini yang menggunakan koneksi akses internet, populis terus memanfaatkan ruang tersebut dengan melemahkan legitimasi negara.

Ia juga mengatakan, pemilihan umum di seluruh dunia telah menjadi permainan zero-sum. Artinya, pemenang mengambil semuanya dan kepahitan yang diterima dibawa ke media sosial sebagai tempat pelampiasan kemarahan mereka.

“Kepahitan ini yang dibawa di berbagai platform media sosial, menjadi disinformasi yang memanipulasi masyarakat dan nantinya akan menyebabkan hasutan untuk berbuat kekerasan,” ucap Uhuru, melansir Standardmedia.co.ke, Kamis (14/10/2021).

Menurut laporan, jutaan masyarakat Kenya yang menghabiskan waktunya pada dunia daring sulit untuk membandingkan mana informasi yang benar dan mana yang salah.Hal tersebut patut untuk menjadi kekhawatiran karena terjadi di masa-masa genting serta hanya beberapa bulan untuk menuju pemilihan umum 2022. Terlebih, penyebaran berita palsu di platform Twitter yang menurut sebuah studi dari Institut Teknologi Massachusettspada 2018 lebih cepat tersebar dibanding berita asli.

Sebanyak 70 persen berita palsu lebih cenderung untuk mendapat retweeted daripada berita asli.

Amadea Claritta - Universitas Multimedia Nusantara

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.