Sukses

Google Larang Iklan Yang Sangkal Perubahan Iklim di Semua Platformnya

Google tidak akan lagi mengizinkan iklan digital yang dibeli di platformnya untuk muncul di sebelah konten online yang menyangkal perubahan iklim.

Liputan6.com, Jakarta - Google tidak akan lagi mengizinkan iklan digital yang dibeli di platformnya untuk muncul di sebelah konten online yang menyangkal perubahan iklim. Selain itu larangan ini juga akan berlaku untuk YouTube, layanan video online milik perusahaan raksasa tersebut.

Larangan itu diberlakukan untuk "Konten yang berlawanan dengan penelitian ilmiah yang telah banyak mendapatkan perhatian atau media besar seputar keberadaan dan penyebab perubahan iklim," tulis Google dalam sebuah posting blog, dilansir WSJ.

Tak hanya konten tersebut, konten apapun yang menyangkal terkait aktivitas manusia atau emisi gas rumah kaca berkontribusi terhadap perubahan iklim juga akan mengalami pemblokiran iklan.

Untuk mendukung proses pemblokiran tersebut, Google akan menggunakan bantuan kombinasi alat otomatis dan tinjauan manusia untuk menegakkan kebijakannya.

Google sebelumnya telah melarang iklan pada konten tertentu yang dianggap menyesatkan publik atau tidak menarik bagi pengiklan, disinformasi sipil, disinformasi pandemi virus corona covid-19, dan konten yang menampilkan anak di bawah umur.

Juru bicara Google mengatakan kebijakan pelarangan iklan pada konten yang menyangkal perubahan iklim akan dilakukan selama 30 hari atau satu bulan. Pihak pengiklan juga akan diberlakukan larangan selama 60 hari untuk membeli iklan hingga yang menautkan ke halaman web iklan di konten disinformasi yang menolak adanya perubahan iklim.

(Penulis: Azarine Jovita Halim)

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.