Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Imbauan Menkes Larang ke Luar Kota dan Kumpul-Kumpul Hingga 3 Bulan ke Depan Karena Ada Varian Baru Covid-19

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi imbauan dari Menteri Kesehatan (Menkes) agar tidak kumpul-kumpul atau ke luar kota karena ada varian baru covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi imbauan dari Menteri Kesehatan (Menkes) agar tidak kumpul-kumpul atau ke luar kota karena ada varian baru covid-19. Pesan berantai ini ramai disebarkan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya beredar di Facebook. Akun tersebut mengunggah pesan berantai itu pada 26 September 2021.

Berikut isi pesan berantainya:

*Bu Ibu/Pak Bpk sabar dulu ya jngn dulu piknik/ tamasya, ada himbauan dari Menkes bahwa s/d 3 bln kedepan jngn mengadakan acara yg kumpul2/ keluar kota dsb karena ada varian baru virus C12, Mu dan Zeta ini virus kebal thd daya tahan tubuh, jadi kita diminta lebih hati2 dan waspada, virus jenis Mu ini sdh sampai ke Malaysia/ Asia Tenggara, semoga ngga sampai ke Indonesia. aamiin YRA*"

Lalu benarkah pesan berantai berisi imbauan dari Menkes agar tidak kumpul-kumpul atau ke luar kota karena ada varian baru covid-19?

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi. Dia menyebut pesan berantai itu tidak benar.

"Pesan berantai itu tidak benar. Pesan dari Menteri Kesehatan adalah kita tidak boleh terlena dengan keadaan yang sudah semakin membaik. Kita harus tetap menjaga protokol kesehatan," ujar dr. Nadia saat dihubungi Selasa (28/9/2021).

"Menkes juga mengingatkan mobilitas akan meningkat seiring dengan pelonggaran kegiatan masyarakat. Jadi harus menerapkan protokol kesehatan karena ada varian delta dan juga varian lain yang bisa mengancam," katanya menambahkan.

Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi Risa Putranto Ph.D, peneliti genomik molekuler, sekaligus Research Volunteer di Crowdfight COVID-19 di Inggris.

"Dari ketiga varian yang disebutkan dalam pesan berantai hanya varian Mu yang ditunjukkan lewat penelitian bisa menurunkan efikasi antibodi. Itu pun penelitiannya masih sangat terbatas sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut," ujar Risa saat dihubungi.

"Untuk varian Mu memang masuk Variant of Interest (VOI), Zeta tidak masuk VOI dan C.1.2 masuk kategori VUM dari WHO. Memang benar kita harus berhati-hati pada varian apapun, namun informasi yang beredar terkadang tidak akurat," katanya menambahkan.

Menurut data dari WHO varian yang disebutkan dalam pesan berantai bukanlah varian baru. Varian Mu sampelnya ditemukan sejak Januari 2021. Sementara Zeta sampelnya ditemukan sejak 13 April 2020. Sedangkan varian C.1.2 sampelnya ditemukan sejak Mei 2021.

Sumber:

https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/

https://cov-lineages.org/lineage.html?lineage=P.2

https://outbreak.info/situation-reports?pango=B.1.525

https://www.who.int/publications/m/item/weekly-epidemiological-update-on-covid-19---21-september-2021

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Pesan berantai berisi imbauan dari Menkes agar tidak kumpul-kumpul atau ke luar kota karena ada varian baru covid-19 adalah tidak benar.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.