Sukses

Deretan Hoaks Seputar KPK, Simak Faktanya

Hoaks atau informasi palsu yang disebarkan dapat mencatut nama siapa saja. Salah satunya KPK yang kerap dicatut atau dijadikan sasaran penyebar hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks atau informasi palsu yang disebarkan dapat mencatut nama siapa saja. Salah satunya KPK yang kerap dicatut atau dijadikan sasaran penyebar hoaks.

Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan. Lalu apa saja hoaks yang mencatut nama KPK? Berikut beberapa di aaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Kabar KPK Geledah Rumah SBY dan Temukan Uang Rp 177 Triliun

Baru-baru ini sempat beredar video yang menampilkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan menemukan uang Rp 177 triliun di media sosial.

Klaim tersebut disebut dihadirkan dalam video berjudul "BERITA TERBARU ~ KPK gerak Cepat Geledah Rumah SBY !! Akhirnya kpk Temukan Uang 177 Triliun". Video tersebut diunggah salah satu akun YouTube pada Agustus 2021 lalu.

Terdapat narasi tambahan dalam video tersebut:

"Awas kau ye nakutin pak SBY karena aku kerjain aja ya sebenarnya saya ❤️🥰😘👻 SBY demokrasi Demokrat tanggung jawab yah Aku hancurkan kampung Jawa kkkkkkk," tulis akun Facebook tersebut.

Lalu benarkah penggeledahan yang dilakukan KPK di kediaman SBY dan menemukan sejumlah uang tersebut benar terjadi? Simak dalam artikel berikut ini...

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hoaks Lainnya

2. Cek Fakta: Tidak Benar KPK Buka Lowongan Penyuluh Antikorupsi untuk Napi Koruptor di Atas Rp 1 Miliar

Beredar di salah satu platform media sosial postingan lowongan pekerjaan sebagai penyuluh antikorupsi bagi napi koruptor di atas Rp 1 miliar dari KPK.

Klaim ini disebarkan oleh salah satu pengguna Facebook bernama Aden Untung pada 25 Agustus 2021. Dalam postingan tersebut juga disertai dengan narasi:

"Lowongan

Penyuluh Antikorupsi

Syarat:

1. Pernah korupsi di atas Rp 1 Miliyar2. Berkelakuan baik3. Hampir rampung jalani masa hukuman4. Lulus Tes Psikologi

Kirimkan berkas lamaran kepada:

Wawan Wardiana

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Jln. Kuningan Persada Kav-4, Jakarta 12950"

Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:

"Benarkah ini dari KPK.?

Kalau benar maka Indonesia diambang kehancuran.. kehancuran moral.."

Lalu benarkah KPK membuka lowongan pekerjaan Penyuluh Antikorupsi untuk Napi Koruptor? Simak dalam artikel berikut ini..

3. Cek Fakta: Hoaks Ketua PGI Gomar Gultom Punya Adik Patar Gultom yang Tak Lolos TWK di KPK

Beredar di media sosial kabar Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom yang memiliki adik bernama Patar Gultom tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kabar ini disebarkan melalui salah satu akun Facebook bernama Maulana Cokro pada 1 Juni 2021. Akun tersebut memberikan tudingan bahwa Gomar Gultom punya adik bernama Patar Gultom yang tidak lolos TWK di KPK.

Dalam tudingan tersebut terdapat tambahan penyertaan narasi:

"Ooohh ..., Pdt. Gomar Gultom KetUm PGI. Punya adik Patar Gultom yang gak lolos TWK di KPK. Gitu ceritanya, haassuu ....,"

Lalu benarkah Patar Gultom, adik Ketua PGI Gomar Gultom tidak lolos TWK di KPK? Simak dalam artikel berikut ini...

(MG/ Azarine Jovita Halim)

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.