Sukses

Beredar Video Vaksin Palsu saat Vaksinasi Covid-19 Dilaksanakan, Simak Faktanya

Liputan6.com, Jakarta- Beredar video tentang vaksin palsu di tengah pelaksanaan vaksinasi Covid-19, video tersebut berupa tayangan pemberitaan Kompas Tv berdurasi 2 menit 6 detik berjudul "BONGKAR MAFIA VAKSIN".

Tayangan video diawali dengang sejumlah orang sedang berteriak ke orang yang ada di dalam ruangan dengan batas kaca. Kemudian dilanjutkan dengan tayangan peta yang diberi judul 'RUMAH SAKIT PENERIMA VAKSIN PALSU'

Dalam video tersebut terdapat narasi sebagai berikut:

"Seperti yang diungkapkan Menteri Kesehatan Kamis Kemarin, sejauh ini ada 14 rumah sakit yang positif menggunakan vaksin palsu. Pertama Harapan Bunda di Jakarta Timur, Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada Bakasi, Rumah Sakit Kartika Husada Bekasi, Sayang Bunda Bekasi, Multazam Bekasi, Permata Bekasi.Selain itu ada pula Rumah Sakit ELisabeth Bekasi, Hoasana Medika Bekasi, Karya Medika Tambun, DR Sander Cikarang, Bakti Husada Cikarang, Sentra Medika Cikarang, RSIA Gizar Cikarang, Hosana Medica Cikarang.

Tidak hanya rumah sakit 8 bidan di daerah bekasi dan Jawa Timur juga menggunakan vaksin palsu.

Saat ini Dinas Kesehatan Bekasi sudah membentuk posko pengaduan vaksin palsu"

Beredarnya video tersebut tentu menimbulkan keresahan di tengah vaksinasi Covid-19, lalu benarkah vaksin palsu yang dimaksud adalah vaksin Covid-19? Simak faktanya.

Dikutip dari artikel dan video berjudul "Hoax!!! Potongan Video Berita Kompas TV dengan Narasi Vaksin Covid Palsu" yang dimuat artikel situs kompas.tv.

Video yang beredar tersebut, merupakan potongan berita dari Kompas TV yang diunggah ke akun Youtube Kompas TV pada 15 Juli 2016.

Saat itu, negara tengah dihebohkan dengan peredaran vaksin palsu untuk balita di beberapa rumah sakit.

Selain itu, video yang beredar di masyarakat tersebut juga masih menggunakan logo lama Kompas TV.

Berdasarkan data liputan6.com menyebutkan, sindikat pemalsu vaksin untuk balita diungkap Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Dari sembilan pelaku, terdapat pasutri atau pasangan suami istri, yakni Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina.

Sejoli ini diduga sebagai produsen dan otak sindikat pembuatan vaksin palsu. Keduanya ditangkap di kediaman mewahnya, Perumahan Kemang Regency, Jalan Kumala 2, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Sindikat pemalsuan vaksin bayi ini memproduksi vaksin tetanus, BCG, campak, dan polio. Vaksin tersebut dijual bebas ke sejumlah rumah sakit dan klinik yang ada di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.