Sukses

Kumpulan Hoaks Seputar Kesehatan Selama Sepekan, Masih soal Covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 masih begitu tinggi di Indonesia. Hal ini juga memicu informasi hoaks kesehatan terkait isu pandemi itu juga masih terus menyebar.

Ya, hoaks seputar kesehatan pekan ini memang masih didominasi soal Covid-19.Di antaranya adalah hoaks tentang oksigen medis dan kurir yang sakit Covid-19.

Berikut adalah kumpulan hoaks seputar kesehatan selama sepekan:

1.  Klarifikasi Relawan Siaga Belum Luncurkan Program Pengisian Oksigen Gratis untuk Pasien Covid-19

Beberapa waktu lalu beredar di media sosial sebuah unggahan dan pesan berantai terkait Relawan Siaga yang bisa menjemput dan mengisikan tabung oksigen gratis untuk pasien covid-19. Pesan tersebut disebarkan lewat akun twitter @relawan_siaga.

Dalam pesan tersebut tertulis sejumlah syarat dari Relawan Siaga terkait pengisian tabung oksigen untuk pasien Covid-19, yaitu melampirkan hasil antigen atau PCR atau surat keterangan dari Satgas Covid-19.

Kemudian, pesan berantai tersebut juga menyantumkan waktu operasional layanan dan kontak WhatsApp yang bisa dihubungi, serta tertera nomor rekening untuk donasi.

Hasil penelitian cek fakta Liputan6.com mengunjungi situs resmi dari Relawan Siaga dan mendapati klarifikasi tentang hal tersebut. Relawan Siaga menyebutkan bahwa memang benar sedang mempersiapkan “Satgas Oksigen” untuk masyarakat yang membutuhkan tetapi masih dalam tahap persiapan internal.

Memang benar bahwa DPP Relawan Siaga sedang persiapan terkait “Satgas Oksigen” tersebut, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, namun saat ini masih dalam tahapan persiapan di internal dan *”Belum Diluncurkan Secara Resmi kepada publik”* sehingga *"Belum melakukan aksi di lapangan*”

Sumber: https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4604064/cek-fakta-klarifikasi-relawan-siaga-belum-luncurkan-program-pengisian-oksigen-gratis-untuk-pasien-covid-19

 

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Aerator Akuarium Tidak Bisa Digunakan untuk Alat Oksigen Medis

Akun Facebook komunitas_kemanusiaan_matahati mengunggah gambar alat oksigen yang dibuat dari aerator akuarium dan botol minum plastik dan mengklaim bahwa alat tersebut bisa menggantikan alat oksigen medis.

 Klaim aerator akuarium bisa menjadi pengganti untuk oksigen medis berupa keterangan sebagai berikut:

"Hai Gaes...Lagi sibuk ya Cari Tabung Oksigen di Mana mana....???

🙂🙂🙂

Dengan Begitu banyak'a Kebutuhan Tabung Oksigen di luar sana.

Maka Harga Tabung Oksigen Pun Semakin Merokettt

🥴🥴🥴

Kalau ada cara Mudah dan Modal Terjangkau apa Kalian Mau Mencoba'a....!!!

Seperti apa yang Kita Lakukan Untuk Membantu Saudara2 Kita disini

Inilah Metode Yang Bisa Membantu Mendapatkan Tabung Oksigen dengan Mudah dan Terjangkau dengan Kantong Kita

👍👍👍

Cukup Mengeluarkan Uang 150.000Kenapa Harus Buang buang Uang Sampai Ratusan Juta

🙏🙂🙂🙂🙏," tulis akun Facebook komunitas_kemanusiaan_matahati.

Penelusuran cek fakta Liputan6.com menemukan bahwa hal ini tidak benar. Hal ini disebutkan oleh dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlang Samoedro, Sp. P.

Dr Erlang mengatakan bahwa aerator akuarium hanya menghasilkan udara biasa bukan oksigen murni yang dibutuhkan bagi pasien yang memerlukan tambahan oksigen.

Klaim aerator akuarium bisa digunakan sebagai alat oksigen bagi pasien penderita sesak napas ternyata tidak benar. Faktanya, menyebut aerator akuarium tidak bisa digunakan untuk alat oksigen medis.

Sumber: https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4605112/cek-fakta-aerator-akuarium-tidak-bisa-digunakan-untuk-alat-oksigen-medis

 

 

3 dari 4 halaman

3. Tidak Benar Kurir Tetap Bekerja Meski Terpapar Covid-19

Pesan berantai tentang kurir tetap bekerja meskipun tepapar Covid-19 telah beredar di media sosial. Kabar ini beredar lewat aplikasi chat WhatsApp pada Senin (19/07/2021).

Kabar tersebut memiliki klaim sebagai berikut:

Saya mau sharing,

Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya

Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid-19, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif 🤦‍♂️🤦‍♂️

Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2? “

Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor 🤦‍♂️🤦‍♂️🤦‍♂️

Dari hal ini saya ambil kesimpulan dgn keadaan mereka yg spt ini, mohon kesadaran kita utk lebih extra hati2 lagi kalo terima barang dr kurir manapun, sterilkan terlebih dulu. *HINDARI KONTAK LANGSUNG* dengan kurirnya . Apalagi varian covid terbaru menular melalui udara, jgn pernah lepas masker selama tatap muka dengan mereka dan jaga jarak aman 🙏

Stay safe semua ya 🙏🙏

Penelusuran cek fakta Liputan6.com mendapatkan bahwa pesan berantai tersebut tidak benar adanya. Faktanya kurir pada ekpekdisi tersebut  telah menjalani SOP dan jika terpapar virus Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh bekerja.

Sumber: https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4610343/cek-fakta-tidak-benar-kurir-tetap-bekerja-meski-terpapar-covid-19

(MG/Geiska Vatikan Isdy)

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.