Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Konteks dalam Video Najwa Shihab Ini Jenazah Pasien Covid-19 Tak Tularkan Virus

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Najwa Shihab jenazah pasien covid tidak menularkan virus.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Najwa Shihab jenazah pasien Covid-19 tidak menularkan virus. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Rini Astuti, pada 10 Mei 2021.

Unggahan klaim video Najwa Shihab jenazah pasien Covid-19 tidak menularkan virus tersebut menampilkan video Najwa Shihab yang terdapat tulisan "FAKTA TERBARU JENAZAH PASIEN COVID TIDAK MENULARKAN VIRUS".

Dalam video berdurasi 1 menit 50 deti tersebut Najwa Shihab berbicara tentang pasien Covid-19, berikut transkrip pembicaraannya:

"Saya akan kutip keterangan Kepala Departemen Kedokteran Forensi dan Medikolegal dr Soetomo Surbaya Edi Suyanto mengatakan, secara ilmiah ilmu kedokteran, korban atau jenazah kemungkinan menularnya sudah tidak ada. Apalagi virus corona. Dia (virus corona harus hidup dari inangnya. Inangnya sudah mati, virusnya juga ikut mati. Sama dengan HIV/AIDS sa,a H5N1 atau flu burung.

Jelas itu, jelas tidak akan menularkan pasien Covid-19 yang meninggal saat dia sakit tidak boleh dijenguk keluarganya, proses pemakaman dilakukan dengan cara tertentu dan yang bisa menghadirinya terbatas. Masa tega saat keluarga hendak mendoakan dipemakaman diperlakukan seperti itu.

Jadi kalau kita mengusir, mengucilkan, kalau kita menghakimi, menstigmatisasi korban corona itu berbahaya karena membuat siapaun merasakan gejalanya engan melapor dan memeriksakan diri.Jika mereka enggan melapor karena takut dicemooh kemudian dihakimi yang rugi kita semua. Virus jadi tidak terdeteksi sehingga menyulitkan memutus rantai penyebarannya.

Ingat jargon lama, jauhi penyakitnya bukan orangnya. Seharunya ini jadi pegangan kita, cukup jaga jarak, jangan diusir atau dikucilkan teman-teman wabah ini diprediksi masih berlangsung panjang. Guncangan-guncangan sosial juga akan terjadi, dan inilah saatnya memperkuat solidaritas, jarak fisik memang harus direnggangkan tapi ikatan sosial justruk harus dirapatkan, kita tidak bisa mengatasi wabah ini, hari ini soliter seharunya solider jaga jarak dengan penyakit bukan dengan kemanusiaan."

Kemudian video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:"AQ kok sependapat Karo omonganmu .....,Ket wingi wingi seng tak rungokke do dikucel ke.termasok keluarga ku wes tau ngalami dewe.tapi Alhamdulillah ora enek bukti nyatane."

Benarkah klaim video Najwa Shihab jenazah pasien Covid-19 tidak menularkan virus? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Najwa Shihab jenazah pasien Covid-19 tidak menularkan virus menggunakan Google Search dengan kata kunci 'jenazah covid-19 tidak menularkan najwa shihab'. Video tersebut mengarah pada video berujudul "Melawan Stigma Corona | Catatan Najwa" yang dimuat akun YouTube resmi Najwa Shihab, pada 7 April 2020.

Akun YouTube Najwa Shihab menampilkan video yang identik dengan klaim, namun durasinya lebih panjang yaitu 5 menit 41 detik.

Dalam keterangan video tersebut terdapat penjelasan sebagai berikut:

"Saya menyesalkan pihak-pihak yang mengedit video ini dan menyebarkannya tanpa konteks. Mereka hanya mengambil bagian akhir video. Padahal bagian awal saya menyebut jenazah pasien covid-19 harus ditangani secara khusus. Ada protokol dan SOP rumah sakit untuk penanganan jenazah, termasuk membungkus jenazah secara khusus.

Pernyataan dari Dokter Forensik Edi Suyanto SpF, SH, MH yang saya kutip adalah penegasan bahwa jenazah yang sudah ditangani sesuai protokol yang berlaku, akan memiliki risiko sangat kecil untuk menularkan virus corona. Sehingga diharapkan warga tidak lagi khawatir sampai harus menolak pemakaman di wilayah mereka.

Di akun ini saya juga sudah menambahkan bahwa virus ini sangat baru. Jadi semua pihak bersikap ekstra hati-hati dan waspada. Salah satu contoh kewaspadaan yang dilakukan adalah dlm hal penanganan jenazah dan jumlah orang yang hadir pemakaman. Sekali lagi, rasanya kita semua juga perlu hati-hati, termasuk pada informasi yang dipotong-potong dan disebarluaskan lewat Whatsapp Grup.

-------------------------

Belakangan muncul sederet peristiwa stigmatisasi antara satu sama lain dari kita sendiri di tengah pandemi ini. Mulai dari pengusiran terhadap tenaga kesehatan, hingga mobil ambulans pengantar jenazah pasien COVID-19 yang diblokade hingga dilempari batu.

Di satu sisi, kasus-kasus ini menunjukan kesadaran dan kewaspadaan pada virus COVID-19 mulai terbentuk. Sudah banyak yang menyadari betapa virus ini tidak bisa dianggap remeh. Makanya kampanye #JagaJarak mulai dipraktikkan di mana-mana.

Namun, upaya menjaga jarak ini jangan kebablasan. Jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang atau menolak jenazah.

Ingat jargon lama “Jauhi penyakitnya, bukan orangnya”. Seharusnya ini jadi pegangan kita.

Wabah ini diprediksi masih akan berlangsung panjang. Guncangan-guncangan sosial juga akan terjadi. Inilah saatnya untuk memperkuat solidaritas. Jarak fisik memang harus direnggangkan, tapi ikatan sosial justru harus dirapatkan.

Kita tidak bisa sendirian mengatasi wabah ini.

Hari ini, soliter seharusnya solider. Jaga jarak dengan penyakit, bukan dengan kemanusiaan.

(Narasi)"

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=bJZYzCHXDFw

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video Najwa Shihab jenazah pasien Covid-19 tidak menularkan virus tidak benar.

Video tersebut tidak disajikan secara utuh sehingga menimbulkan persepsi jenazah covid tidak menularkan virus, video sebenarnya Najwa menyebut jenazah pasien covid-19 harus ditangani secara khusus. Ada protokol dan SOP rumah sakit untuk penanganan jenazah, termasuk membungkus jenazah secara khusus agar jenazah pasien Covid-19 tidak menularkan virus.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.