Sukses

Rumah Ibadah Jadi Sasaran Hoaks saat PPKM Darurat, Ini Daftarnya

Simak kumpulan hoaks yang menyasar rumah ibadah saat pemberlakuan PPKM Darurat

Liputan6.com, Jakarta- Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk memutus penularan Covid-19 diiringi dengan penyebaran hoaks, salah satu informasi palsu yang tersebar adalah seputar kegiatan di rumah ibadah.

Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi penyelenggaraan ibadah di rumah ibadah saat PPKM Darurat diberlakukan, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Simak kumpulan hoaks yang menyasar rumah ibadah saat pemberlakuan PPKM Darurat hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Video Gereja Bratayudha Tetap Laksanakan Ibadah saat Ke Masjid Dilarang

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pelaksanaan ibadah di gereja daerah Bratayudha saat umat muslim dilarang ke masjid.

klaim video pelaksanaan ibadah di gereja daerah Bratayudha saat umat muslim dilarang ke masjid menampilkan seorang sedang merekam jalan dari dalam mobil, dalam video tersebut terdapat narasi sebagai berikut:

"Di seputar daerah Bratayudha yang ada gereja, ini Cina semua lagi beribadah di gereja nih.Sementara orang-orang Islam, muslim tidak boleh ke masjid, itu di gereja mah wah banyak. Ini di Jalan Bratayudha saudara-saudara. Tolong diinformasikan nih"

Benarkah klaim video pelaksanaan ibadah di gereja daerah Bratayudha saat umat muslim dilarang ke masjid? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video pelaksanaan ibadah di gereja daerah Bratayudha saat umat muslim dilarang ke masjid tidak benar.

Aktivitas warga dalam video tersebut bukan beribadah di gereja, melainkan kegiatan vaksinasi.

 

2. Poster Pemkab Sukabumi Berlakukan Perbanyak Pergi ke Masjid saat PPKM Darurat

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Pemkab Sukabumi berlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim poster Pemerintah Kabupaten Sukabumi memberlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Ipang Frantina, pada 4 Juli 2021.

Unggahan klaim poster Pemkab Sukabumi berlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat tersebut berupa poster digital yang menampilkan tiga orang, satu orang mengenakan baju loreng hijau, topi dan memegang tongkat, seorang menggunakan baju coklat, topi dan tongkat, satu orang berikutnya menggunakan rompi hijau.

Benarkah klaim poster Pemkab Sukabumi berlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com. 

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim poster Pemkab Sukabumi berlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat tidak benar.

Poster tidak resmi dikeluarkan oleh Pemkab Sukabumi dan telah diubah oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

 

3. Gereja Katedral Jakarta Dibuka untuk Ibadah Tatap Muka Saat PPKM Darurat

Kabar tentang Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah tatap muka saat penerapan PPKM Darurat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Twitter @Oppomeneh5 pada 4 Juli 2021.

Akun Twitter @Oppomeneh5 mengunggah video yang memperlihatkan pengendara mobil merekam situasi di depan Gereja Katedral Jakarta. Dalam video itu, si pengemudi mobil menyebut tidak ada spanduk penutupan gereja.

"Ada enggak tulisan ditutup sementara. Ada orang di dalam. Ada acara apa tahu, ada kawinan kayaknya," kata pengemudi tersebut.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan dibukanya Gereja Katedral Jakarta untuk ibadah tatap muka saat PPMK Darurat.

"#PenindasRakyatHarusTumbang

Mesjid ditutup sementara, KATEDRAL BUKA UNTUK IBADAH MINGGU. rezim kurang ajar," tulis akun Twitter @Oppomeneh5.

Benarkah Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah tatap muka saat penerapan PPKM Darurat? Berikut penelusurannya.

Kabar tentang Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah tatap muka saat penerapan PPKM Darurat ternyata tidak benar. Faktanya, Gereja Katedral meniadakan ibadah tatap muka di Gereja Katedral selama PPKM diterapkan.

 

4. Masjid Jayakarta di Jakarta Timur Dibakar Penyusup 

Kabar tentang Masjid Jayakarta di Pulogadung, Jakarta Timur dibakar penyusup beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Adhi Romeo pada 3 Juli 2021.

Akun Facebook Adhi Romeo mengunggah gambar tangkapan layar percakapan WhatsApp berisi narasi bahwa kebakaran di Masjid Jayakarta dibakar penyusup yang benci Islam.

"Masjid Jayakarta Kawasan Pulogadung yg dekat PT. Kimia Farma ditutup tidak boleh buat sholat, akhirnya tadi pagi kebakaran.. Allah SWT jawabg langsung dgn menghilangkan sekalian sebagai teguran kepada umat muslim..(mungkin melalui penyusup yg benci kepada islam) Wallahu'alam bishowab.." demikian narasinya.

Konten yang disebarkan akun Facebook Adhi Romeo telah 8 kali direpons dan mendapat 1 komentar warganet.

Benarkah Masjid Jayakarta di Pulogadung, Jakarta Timur dibakar penyusup? berikut penelusurannya.

kabar tentang Masjid Jayakarta di Pulogadung, Jakarta Timur dibakar penyusup yang membenci Islam ternyata tidak benar. Faktanya berdasarkan pemeriksaan sementara, Masjid Jayakarta terbakar karena konsleting listrik.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.