Sukses

Mitos Kesehatan Sepekan: CT Value Penentu Kesembuhan Pasien Covid-19 hingga Ivermectin Obat Covid-19

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim nilai Cycle Threshold (CT Value) untuk menentukan kesembuhan pasien covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Nandhe. Dia mengunggahnya di Facebook pada 30 Juni 2021.

Selain itu ia menambahkan narasi:

"Nah ini...Jangankan hasil PCR yg + Deman saja kita sudah panik!!???Tapi...Info ini perlu lho.. spy sehat. Good morning guys"

Namun setelah ditelusuri, postingan terkait nilai Cycle Threshold (CT Value) untuk menentukan kesembuhan pasien covid-19 adalah tidak benar.

Faktanya, tidak ada satupun pedoman nasional atau internasional atau dasar ilmiah yang menyatakan nilai CT dapat dipakai untuk menentukan derajat keparahan gejala, kesembuhan, atau daya penularan, pada semua pasien covid-19.

Selain klaim nilai Cycle Threshold (CT Value) untuk menentukan kesembuhan pasien covid-19, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vaksin Covid-19 Hanya untuk Orang yang Tidak Punya Penyakit

Beredar di aplikasi percakapan video yang menyebut vaksin covid-19 tidak efektif bagi orang yang punya penyakit. Video itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Video berdurasi dua menit 27 detik itu menampilkan seseorang bernama Ustadz Prof. DR.dr Yuwono M.Biomed. Dalam video tersebut ia menyampaikan beberapa klaim.

Pada detik ke-35 ia menyebut bahwa orang yang memiliki vaksin tidak usah divaksin covid-19. Ia juga menyebut vaksin tidak akan bekerja baik dalam tubuh orang yang punya penyakit.

Ia juga menyebut untuk mencapai herd immunity hanya butuh 40-60 persen orang yang divaksin. Ia juga mengklaim beberapa orang yang sudah divaksin dilaporkan masuk ICU.

Video tersebut juga disertai narasi: "Vaksin Hanya untuk yang tidak punya penyakit".

Setelah ditelusuri, sejumlah klaim yang disebutkan dalam video tersebut terkait vaksin covid-19 adalah tidak benar.

Faktanya, vaksin justru diprioritaskan pada orang yang punya penyakit kronis. Sebab, angka kematian pada orang yang punya penyakit kronis sangat tinggi.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 4 halaman

Ivermectin Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

Kabar tentang pasien positif Covid-19 langsung sembuh usai mengonsumsi obat ivermectin beredar di media sosial.

Kabar tersebut beredar lewat sebuah artikel berjudul "Booming Ivermectin, Puluhan Pasien Positif di Sragen Langsung Sembuh Usai Mengonsumsi. Ada Kakek-Nenek 80 Tahun Juga Bisa Sembuh, Relawan Makin Gencar Bagi ke Desa-Desa" yang dimuat situs joglosemarnews.com pada 28 Juni 2021.

Dalam artikel tersebut diisebutkan bahwa ivermectin mampu mempercepat penyembuhan sejumlah pasien Covid-19. Para relawan pun membagikan obat tersebut ke sejumlah warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Setelah ditelusuri, kabar tentang ivermectin mampu dan langsung menyebuhkan pasien yang terpapar Covid-19 ternyata belum terbukti. Faktanya, belum ada uji klinis yang mendukung klaim tersebut.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.