Sukses

Gerakan Pramuka Pandega Unisa Kuningan dan Liputan6.com Ajak Masyarakat Berantas Hoaks

Minimnya literasi digital dan minat baca masyarakat menjadi salah satu penyebab maraknya hoaks di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gerakan Pramuka Pandega Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, Kuningan, Jawa Barat mengajak masyarakat dan semua civitas kampus untuk memberantas hoaks di media sosial.

Mereka menggelar seminar daring bertajuk "Pentingnya Jurnalistik Untuk Berantas Hoax dimasa Pandemi" bersama dengan Liputan6.com pada Jumat (2/7/2021). Puluhan anggota UKM Gerakan Pramuka Pandega bergabung mengikuti pembelajaran melawan hoaks ini.

Dalam kesempatan ini, Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Edu Krisnadefa mengingatkan, bahayanya hoaks yang beredar di media sosial. Menurutnya, hoaks dapat mempengaruhi pola pikir hingga perilaku seseorang.

"Hoaks masih terus merajalela. Ada satu berita klarifikasi, muncul lagi 10 hoaks. Jadi kami harapkan bantuan dari masyarakat luas untuk memilih berita yang benar. Terutama di era pandemi Covid-19," kata Edu dalam acara webinar, Jumat (7/2/2021).

Selain itu, Edu juga berharap, masyarakat lebih berhati-hati ketika menerima informasi di ponsel masing-masing. Tidak semua informasi yang diterima benar.

"Di WA harus mengetahui sebuah pesan. apalagi pesan yang paling sering di forward. Kedua berkaitan dengan foto, kita harus benar-benar jeli melihat foto. Karena banyak sekali foto yang direkayasa kemudian dishare ulang seolah-olah foto itu benar," ungkap Edu.

Sementara, Koordinator Pegiat Cek Fakta Liputan6.com, Karmin Winata menyebut, maraknya hoaks yang beredar di media sosial dipengaruhi oleh beragam faktor.

Satu di antaranya minimnya literasi digital dan minat baca masyarakat. Bahkan berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), Indonesia menempati urutan 62 dari 72 negara yang berkaitan dengan tingkat literasi.

Karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi apalagi di era pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini dilakukan guna menekan penyebaran hoaks di media sosial.

"Hoaks setiap hari beredar. Harus dipahami, sebuah informasi dicek dan ricek sebelum dibagikan ke sosial media. Sebagai anak muda yang melek digital harus jadi agen pemberantasan hoaks," tutur Karmin.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.